Suarakampus.com- Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Martin Kustati mengatakan spirit keislaman merupakan bekal penting bagi wisudawan ke-86 dalam menghadapi tantangan transformasi digital yang begitu masif. Karena dihadapkan pada problematika sosial era disruptif seperti hoaks, post truth, dan cyber crime.
“Kini banyak bermunculan berbagai problem yang mampu menimbulkan konflik horizontal antar suku, agama, ras, dan golongan. Maka wisudawan mesti memiliki persiapan ekstra,” katanya pada amanat Rektor pada Wisuda ke-86 UIN IB, Sabtu (27/11).
Lanjutnya, persiapan wisudawan dimulai dari aspek teoritis, dan kampus telah memberikan bekal akademik seperti paradigma keilmuan, struktur kurikulum, serta suasana pembelajaran. Sehingga nantinya kata dia, wisudawan bisa mengimplementasikan hal tersebut. “Semuanya telah diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan di dunia kerja,” ungkapnya.
Ia mengatakan, paradigma keilmuan berbalut keislaman adalah salah satu solusi problematika sosial yang ada di era digital. Sehingga wisudawan perlu berpikir kritis dalam menampik fenomena sosial saat ini. “Sumber pengetahuan berupa wahyu, sains, dan budaya dapat menghasilkan buah Islam wasathiyah, sehingga wisudawan tidak mudah terprovokasi isu-isu yang ada,”ucapnya.
Selain itu, Rektor UIN IB juga menyoroti kemajuan teknologi membuat wisudawan nantinya harus berhadapan dengan tradisi kerja berbasis teknologi. “Peran manusia di dunia kerja diminimalisir oleh teknologi,” tuturnya.
Untuk bertahan di dunia kerja saat ini, menurutnya Alumni UIN IB setiap tahunnya mesti ada peningkatan baik di bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi. “Wisudawan harus pandai mengolah dan memanfaatkan data berbasis digital,” katanya.
Ia berharap dengan bekal keilmuan yang telah dipelajari Alumni UIN IB diharapkan bisa mengatasi problem yang ada, dan mampu melahirkan terobosan berbalut spirit keislaman. Sehingga, kata Martin, 10 tahun ke depan UIN IB dapat melahirkan alumni yang menjadikan Islam sebagai core value dalam semua aktivitas kerja.
“Jadilah alumni pemikir, konseptor, mastermind yang mengisi pos-pos strategis di bidang kerja masing-masing dan berguna bagi kemaslahatan umat,” harapnya. (ulf)
Wartawan: Rayhan Fadillah dan Salsabila Aulia Putri.