Oleh: Felia Salsabila
Jarum jam masih berdenting
Langkah kaki masih berhentak
Bagaikan kayu yang sudah kering
Aku terpaku diam berbaring
Melihat masa lalu yang terngiang-ngiang dipikiranku
Penjara macam apa ini Tuhan?
Bodoh sekali rasanya bila aku selalu seperti pelangi
Semua ini memang tidak adil, tapi bolehkan rasa ini aku sebut dengan rindu?
Sisa tawamu masih terdengar di tengah jiwa yang menggigit otakku
Waktu memang tidak berpihak lagi denganku
Namun, aku hanya ingin menuliskan beberapa aksara tentang luka dan segala kerinduan yang menyiksa
Walau berkisah tanpa menyapa tentang tawa yang pudar