Suarakampus.com- Festival Cap Go Meh 2023 di Kota Padang, berlangsung meriah dan dipadati pengunjung. Kirab tersebut berpusat di bawah Jembatan Siti Nurbaya, Kota Padang.
Penasehat Festival Cap Go Meh, Albert mengatakan festival budaya tersebut merupakan kegiatan masyarakat Tionghoa, dalam mempertunjukkan keanekaragaman budaya. “Pertunjukan budaya ini kami kolaborasikan dengan budaya Nusantara yang ada di Kota Padang,” katanya, Minggu (05/01).
Albert menjelaskan, rute yang ditempuh dalam perayaan festival Cap Go Meh, dimulai dari bawah jembatan Siti Nurbaya dan berakhir di Klenteng lama. “Pentas utamanya di bawah jembatan, dan finish di Klenteng lama,” sebutnya.
Lanjutnya, dia mengatakan tidak ada kendala dalam pembentukan acara, meskipun ada beberapa kalangan masyarakat yang menolak kehadiran festival Cap Go Meh tersebut. “Ada penolakan dari beberapa masyarakat, mungkin karena tidak tahu informasi pasti,” tuturnya.
Senada dengan itu, Wali Kota Padang, Septa mengaku senang atas antusias masyarakat yang ikut dalam festival tersebut. “Kita sebagai warga Kota Padang sangat senang digelarnya acara ini,” ucapnya.
“Kota Padang memiliki keberagaman etnis, seperti Minang, Batak, Tionghoa, dan lain-lain. Hal ini patut kita beri sumbangsih toleransi atas sesama masyarakat Indonesia,” sambungnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan festival tersebut merupakan upaya dalam membangkitkan ekonomi daerah dari keterpurukan Covid-19. “Akan banyak wisatawan yang datang, dengan itu dapat menambah kas daerah,” pungkasnya.
Ia berharap, semoga dengan digelarnya acara tersebut bisa mempererat toleransi antar agama, dengan kesadaran bahwa etnis tidak menjadi pembeda dalam saudara. “Tidak ada pembedaan etnis, karena kita semua sama di mata Indonesia,” tutupnya. (una)
Wartawan: Ifra Wahyuni