Oleh: Miftahul Rahman
(Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang)
Di sini aku kesepian
Melihat mereka yang selalu dikerumuni keramaian
Dinginnya embun menusuk tulang
Lentera di jalanan menyaksikan kesunyian
Ada yang datang lalu pergi
Ada juga yang singgah memberi bekas di hati
Semuanya aku cermati
Namun, aku sadar. Mengejar tak mesti berlari
Aku bertanya pada bintang-bintang
Kenapa di saat sang fajar datang kau malah menghilang
Bukankah kau sama-sama dibutuhkan?
Lantas kenapa tidak bisa disatukan
Aku kesepian,
Lentera itu tak setia padaku
Redup, redup, redup, dan meninggalkanku
Di saat aku butuh cahaya, kenapa dia malah mati
Aku sadar tak ada yang setia di bumi
Selimut dan guling itu selalu menunggu
Kapan kembali dan istirahatkan jasad ini
Semu keluh kesah itu telah berlalu
Ah, sudahlah. Aku tak mau kesepian lagi
Talago, 19 Januari 2023