Suarakampus.com- Pendiri Alif.id, Hamzah Sahal menekankan bahwa seorang penulis harus memiliki literasi yang kuat sebagai pondasi utama dalam menciptakan tulisan yang berkualitas. Kalimat tersebut dilontarkan saat acara pelopor moderasi beragama di hotel Royalti Jakarta, Jumat (15/12).
Hamzah Sahal salaku pemateri Penguatan Skill kepenulisan opini, kolom, features dan lainnya. “Tulisan adalah representasi dari pikiran seseorang, jika ingin tulisannya bagus, kepalanya harus berisi,” tegasnya.
Ia pun memberikan apresiasi terhadap niat menulis seseorang, namun menegaskan bahwa niat tersebut harus diwujudkan melalui gagasan yang dapat terlihat dalam karya-karya, baik dalam bentuk tulisan, bahasa, audio, visual, maupun gambar.
“Dalam menulis, berbagai macam ide bisa diraup dari sekitar kita yang dapat menjadi gagasan untuk dituangkan ke dalam tulisan,” jelasnya.
Menurutnya, tulisan yang berhasil yang mampu memberikan dampak signifikan bagi pembacanya. Ia mengungkapkan bahwa tulisan yang mampu menggelitik pikiran atau hati pembaca adalah kunci keberhasilan seorang penulis.
“Ketika kita menulis dan orang yang membacanya merasa termotivasi untuk melakukan sesuatu, itulah tanda bahwa tulisan kita berhasil,” tambahnya.
Diskusi tersebut ditutup dengan pemateri menyoroti bahwa menjadi seorang penulis tidaklah mudah. Ia mengutip beberapa contoh tokoh penulis terkenal seperti Buya Hamka, Widji Tukul, Mochtar Lubis, dan lainnya yang tidak jarang merasakan kepahitan hidup, termasuk pengalaman di balik jeruji penjara.
“Contoh saja, Buya Hamka, Widji Tukul, Mochtar Lubis, dan lain-lain, tidak ada penulis terkenal yang tidak pernah merasakan penjara,” tutupnya. (red)
Wartawan: M. Abdul Latif