Pengukuhan Taufiqurrahman Jadi Guru Besar, Lektor FAH: Dedikasi dan Karyanya Tingkatkan Akreditasi

Suasana saat wawancara bersama Taufiqurrahman di gedung Auditorium Prof. Mahmud Yunus (Foto: Idhar/suarakampus.com)

Suarakampus.com- Wakil Dekan (WD) II Bidang Administrasi dan Keuangan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN IB, Taufiqurrahman telah resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Pemikiran Islam 2 Juni lalu. Kedudukannya sebagai guru besar berkonsentrasi pada pendidikan dan pengajaran bidang riset atau penelitian.

Taufiqurrahman telah mengabdikan dirinya untuk UIN Imam Bonjol Padang selama 27 tahun, yakni semenjak tahun 1994. Namun, riset yang tengah ia lakukan telah dimulai sejak empat tahun yang lalu.

“Dalam pencapaian ini, tentu bukanlah hal yang mudah karena kualifikasi syarat utamanya adalah menulis di jurnal yang bertaraf internasional,” ungkapnya Kamis, (02/06).

Kendati demikian, Taufiqurrahman sudah mempublikasikan lima reputasi indeks nasional dalam tulisannya. Ia berharap kepada seluruh akademisi dan kolega terkait untuk mencapai hal yang sama guna memberikan kontribusi penuh bagi UIN Imam Bonjol Padang.

“Harapan saya, semoga akan ada lagi kolega-kolega saya yang mengikuti jejak kami serta masih banyak kawan-kawan lain yang perlu kita dampingi,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Lektor FAH, Ahmad Taufik mengungkapkan perasaan bahagianya saat pengukuhan Taufiqurrahman sebagai guru besar UIN IB. Menurutnya, Taufiqurrahman layak mendapatkan pengukuhan ini karena terbukti dengan karya-karya indeks scopus beliau.

“Menurut saya pribadi, beliau punya kegigihan dalam menulis explorasi kompetensi akademiknya hingga mendapatkan gelar tersebut,” ucapnya.

Kemudian, Ahmad Taufik menyampaikan Taufiqurrahman adalah sosok yang baik dan memiliki kepemimpinan yang bagus. “Dinamika dan perkembangan kerja didik Fakultas Adab tidak terlepas dari tangan beliau,” tuturnya.

Ahmad Taufik menyebut perjuangan Taufiqurrahman sebagai guru besar merupakan bentuk impek atas dedikasinya selama tiga tahun belakang hingga sekarang. Katanya, Taufiqurrahman juga sempat menjadi dosen tamu penguji mahasiswa pendidikan doctor.

“Pencapaiannya tidaklah mudah, Taufiqurrahman juga kerap menjadi dosen tamu penguji mahasiswa pendidikan doctor, tentu hal itu sangat menguras waktu dan tenaga lain,” jelasnya.

Ia berharap, pengukuhan guru besar ini bisa menumbuhkan semangat dosen-dosen lain dalam mempercepat laju perkembangan UIN IB khususnya tugas sebagai akademisi. “Saya berharap tradisi akademik ini bisa menginspirasi dosen-dosen lain dalam mempercepat peningkatan akreditasi UIN Imam Bonjol Padang,” tutupnya. (hry)

Wartawan: Maisy Dwi Safitri (Mg), Indah Yulfia (Mg), Idhar Rahman (Mg)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Perjuangan Nelmawarni Hingga Resmi  Menyandang Gelar Guru Besar UIN IB

Next Post

UKM T3Q Gelar LKD untuk Mengasah Jiwa Kepemimpinan Para Anggota

Related Posts
Total
0
Share
Just a moment...