Oleh: Nada Asa Fhamilya Febria Andre
(Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang)
Seseorang datang tanpa ragu
Mengucap cinta bak semanis gula
Kata-kata dari bibirnya tak dapat aku teguk
Terasa tercegat di ambang logika
Masa kembali membuat aku terbuai
Derai-derai candaan menuntun kepercayaan terbingkai
Aku jatuh padamu
Kau berhasil merayuku dengan rapi
Doaku semoga tiada yang aku ratapi di akhir senja nanti
Kini bukan kisahku saja, namun namamu ikut menjemput bagian itu
Aku menanti dengan suka di dalam hati
Ditemani semilir angin membalut kata hati-hati
Semoga tiada henti
Semoga luka itu tidak kembali hadir dan menghimpit hati
Doaku
Namun, yang satu tidak rela akan cerita yang masih terhitung jari
Sehingga tampak bunga melati berjatuhan menapaki bumi
Pamitmu menyeruak seisi kepala ini
Datang untuk pergi
Satu hal kembali membuatku benci untuk mengikuti kata hati
Aku merutuki diri ini
Harusnya aku beri jalan untuk logika bermain peran
Bukan hati yang melukai ekspektasi diri ini tuan
Tarusan, 07 Mei 2022