Ruam

Ilustrasi by pixabay

Oleh: Nada Asa Fhamilya Febria Andre
(Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang)

Seseorang datang tanpa ragu
Mengucap cinta bak semanis gula
Kata-kata dari bibirnya tak dapat aku teguk
Terasa tercegat di ambang logika
Masa kembali membuat aku terbuai
Derai-derai candaan menuntun kepercayaan terbingkai

Aku jatuh padamu
Kau berhasil merayuku dengan rapi
Doaku semoga tiada yang aku ratapi di akhir senja nanti
Kini bukan kisahku saja, namun namamu ikut menjemput bagian itu
Aku menanti dengan suka di dalam hati
Ditemani semilir angin membalut kata hati-hati
Semoga tiada henti
Semoga luka itu tidak kembali hadir dan menghimpit hati
Doaku

Namun, yang satu tidak rela akan cerita yang masih terhitung jari
Sehingga tampak bunga melati berjatuhan menapaki bumi
Pamitmu menyeruak seisi kepala ini
Datang untuk pergi
Satu hal kembali membuatku benci untuk mengikuti kata hati
Aku merutuki diri ini
Harusnya aku beri jalan untuk logika bermain peran
Bukan hati yang melukai ekspektasi diri ini tuan

Tarusan, 07 Mei 2022

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Stunting Masih Menghantui Sumbar

Next Post

Hypnic Jerk Mengganggu Tidur Nyenyak Anda? Kenali Penyebabnya

Related Posts

Hampa

Oleh: Kholilah Tri Julianda (Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang) Di sini kamu hanya sendiriJangan mengharapkan orang lain mengasihaniTempat…
Selengkapnya
Total
0
Share