Terlambat

Ilustrasi freepik.com

Oleh : Indah Safitri (Mahasiswi UIN Imam Bonjol Padang)

Suara alarm yang begitu keras membangunkan Anggun dari mimpi indahnya. Rasa kantuk membuatnya malas beranjak dari kasur, meski begitu tiba-tiba saja kedua mata Anggun terbuka lebar, dirinya teringat bahwa hari ini bukanlah libur yang selalu ia dambakan di setiap penghujung minggu.

“Ya Allah!” Anggun sangat terkejut melihat jam sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB. Ia bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka, merapikan penampilan dan bergegas berangkat ke sekolah. Anggun sengaja tidak mandi, sebab sudah terlambat.

Setibanya di sekolah, benar saja ia terlambat, ulangan sudah dimulai sejak 15 menit yang lalu. Detak jantung Anggun tidak beraturan ketika berdiri di depan kelas. Terlihat di balik jendela kelas, guru sudah berdiri mengawasi ulangan. Anggun memberanikan diri masuk ke kelas.

“Permisi Buk. Apakah saya boleh masuk?” Tanya Anggun dengan sopan kepada guru yang mengawasi jalannya ulangan di kelas.

“Tidak, silahkan kamu tutup pintu kembali,” ujar guru tersebut dengan acuh.

“Tapi buk, saya hanya terlambat 15 menit buk,” bantah Anggun.

“Di awal semester sudah saya sampaikan bahwa mentolerir keterlambatan hanya lima menit. Jika lebih maka silahkan tutup pintu dan saya beri kamu kesempatan untuk mencari waktu ulangan di lain waktu.” Jelas sang guru dengan tegas.

Anggun terdiam dengan wajah pucat, kemudian menutup pintu. Di sepanjang koridor kelas, Anggun menatap kosong sekelilingnya. Ia sangat malu sekali dengan teman-temannya di kelas. Bagaimana tidak? Pagi ini Anggun berhasil menjadi tontonan. Kemudian Anggun memutuskan untuk ke kantin.

Sesampainya di kantin, Anggun memilih duduk di salah satu meja yang terletak di pojok kantin. Anggun menundukkan kepalanya, seperti manusia tanpa arwah.

“Kamu kenapa toh nak? Kok nggak belajar di kelas?” tanya penjaga kantin kepada Anggun.

“Saya terlambat buk, semalam saya begadang nonton drama Korea sampai-sampai telat bangun.” jawab Anggun yang menoleh pada penjaga kantin itu.

“Oalah, harusnya kamu nonton begituan pas hari libur saja. Biar nggak terlambat ke sekolah, kalau terlambat kayak begini kan kamu juga yang rugi toh nak,” nasehat penjaga kantin.

“Iya buk, makasih nasehatnya. Besok-besok gak lagi,” ungkap Anggun.

“Kamu sudah sarapan?” tanya ibuk itu.

“Belum sempat buk, saya pesan nasi goreng satu buk,” tutur Anggun yang merasa perutnya sudah keroncongan.

Tidak lama menunggu, pesanan Anggun datang. Anggun langsung menyantap nasi gorengnya. Kecerobohannya tidak bisa mengatur waktu membuat aktivitasnya menjadi terhambat. Anggun benar-benar menyesal setelah merasakan akibatnya da berjanji kepada dirinya sendiri untuk menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran berharga.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru, Emperan UIN IB Lakukan Penggalangan Dana

Next Post

Reza Septian Ditetapkan Sebagai Komandan Menwa UIN IB Terpilih

Related Posts
Total
0
Share