Tingkatkan Ketahanan Pangan, Pemerintah Nagari Sitiung Sajikan Pelatihan untuk Kelompok Tani

Suasana pelatihan untuk kelompok tani di Gedung BPP Nagari Sitiung. (Foto: Latif/suarakampus.com)

Suarakampus.com- Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Masyarakat Sitiung dalam bidang pertanian, pemerintah nagari lakukan pelatihan untuk mengembangkan potensi ketahanan pangan. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) yang dilaksanakan sejak 18-20 Juli mendatang.

Wali Nagari Sitiung Julisman mengatakan, pembangunan ketahanan pangan memiliki perspektif yang mendasar sebab, pangan dengan gizi seimbang bagi masyarakat adalah hak yang paling asasi bagi manusia. “Keberhasilan sebuah pembangunan kualitas SDM ditentukan oleh terpenuhinya kebutuhan pangan dan konsumsi masyarakat,” katanya, Senin (18/07).

Lanjutnya, ketahanan pangan merupakan pilar utama dalam mewujudkan ketahanan ekonomi dan ketahanan nasional sehingga, hal tersebut mampu mewarnai setiap kegiatan yang membangun secara bersama-sama. “Pangan ini tentu menjadi kebutuhan yang amat penting dalam suatu nagari, kabupaten, provinsi, maupun kota,” ucapnya.

“Ketika suatu nagari tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan penduduknya, maka sumber daya yang memadai tersebut akan mengalami kehancuran,” tambahnya.

Ia berharap, melalui kelompok tani di nagari, pangan dapat mengalami peningkatan serta dapat membantu memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat. “Kami berharap kepada setiap ketua kelompok tani agar kembali aktif dan serius dalam mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan baik,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Camat Novandri Rismi menjelaskan, pelatihan yang terlaksana sekarang merupakan langkah awal untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan lagi kekompakan kelompok tani. “Awalnya kelompok tani Nagari Sitiung ini ada 48 kelompok namun yang masih aktif cuma 25 kelompok, kami ingin mengaktifkan kembali semua kelompok tersebut,” jelasnya.

“Hal ini salah satu dampak yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19 sehingga, banyak dari kelompok tani yang berhenti dan tidak menjalankan proker kelompok lagi,” tambahnya.

Ia berharap, agar pemateri nanti dapat membagi ilmunya kepada masyarakat sehingga, petani dapat menerapkan ilmu tersebut untuk meningkatkan sektor pertanian di nagari. “Semoga kelompok tani yang hadir sekarang mampu hendaknya menyerap ilmu yang disampaikan pakarnya,” ujarnya.

Lain halnya dengan Rismi, Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional Dinas Pertanian Syamsul Bahri menuturkan, ada tiga karakter masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani yaitu kelompok merpati, kelompok kuda pedati, dan kelompok mandiri. “Kita tentu mengharapkan kelompok tani yang bersifat mandiri ini sebab, mereka nanti yang akan bersungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas pertanian,” tuturnya.

Kemudian, kata dia perlu untuk kelompok tani lakukan pembinaan semacam ini lantaran, sektor pertanian di Nagari Sitiung merupakan pilar bagi Kabupaten Dharmasraya. “Apalagi setelah pandemi yang mengakibatkan jebolnya sektor pertanian di nagari. Maka dari itu, pelatihan ini hendaknya mampu membangkitkan kembali sektor pertanian di Sitiung,” ucapnya.

Ia menyebutkan bahwa, pelatihan tersebut juga bertujuan, agar kelompok tani nanti mampu mempertahankan kualitas ketahanan pangan. “Sebab produk pertanian masyarakat ini sendiri khusus bergerak pada komoditi pangan dan juga hortikultur atau disebut juga dengan budidaya tanaman kebun,” sebutnya. (ndn)

Wartawan: M. Abdul Latif

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

YAP Bersama UNP Adakan Sosialisasi Pengelolaan Sampah di Talang Babungo

Next Post

Best Dating Sites

Related Posts
Total
0
Share