Suarakampus.com- Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang akan umumkan kepastian sistem perkuliahan pada Senin (07/02) mendatang. Sebelumnya, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Yasrul Huda mengatakan perkuliahan tatap muka hanya berlaku bagi mahasiswa semester II dan VI.
“Sekarang ini belum ada keputusan pasti dari pihak kampus soal sistem perkuliahan, kita tunggu aja informasi resminya Senin mendatang,” katanya saat diwawancarai oleh wartawan suarakampus.com, Sabtu (05/02).
Kendati demikian, Yasrul Huda mengungkapkan ada beberapa pertimbangan dari kampus untuk melaksanakan kuliah tatap muka secara luring. Pasalnya, penyebaran wabah virus Omicron sudah sampai ke Sumatra Barat (Sumbar). “Kita usahakan kuliah berdasarkan rencana awal, karena juga melihat perkembangan dari virus Omicron,” ujarnya.
“Kita tunggu sama-sama Surat Keputusan (SK) Rektor nantinya,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Senat Mahasiswa (Sema) UIN IB, Jafri Naldo mengatakan, pihaknya akan terus melihat perkembangan dari kampus terkait kepastian kuliah tatap muka. Ia juga berharap perkuliahan bisa dilaksanakan secara luring untuk seluruh mahasiswa UIN IB.
“Kalau bisa, perkuliahan besok sudah dilakukan tatap muka, melihat kampus lain telah melaksanakan kuliah secara normal,” tuturnya.
Mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Madina menuturkan, dengan adanya keputusan ini akan berdampak pada mahasiswa yang telah membayar uang kos untuk satu semester ke depan. Kata dia, rasa kecewa ini karena tidak adanya informasi resmi yang dikeluarkan oleh pihak kampus.
“Kami merasa kecewa dengan kabar yang beredar, kami mengira perkuliahan akan tetap dilaksanakan secara offline. Namun terkait hal ini, belum ada juga informasi pastinya,” tutur mahasiswa semester IV itu.
Sementara itu, salah seorang Mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah (HES) semester VI, Ihsan Fauzi Sadri mengatakan, perkuliahan semester besok harus dilakukan secara offline. Mengingat, efektivitas dari kuliah daring sangat kurang.
“Sedangkan kuliah offline saja belum tentu mahasiswa itu bisa paham dengan materi, apalagi dengan kuliah online terus-terusan,” ujarnya.
Lanjutnya, Ihsan berharap perkuliahan semester depan sudah bisa dilakukan secara offline sepenuhnya. Katanya, mahasiswa akan semakin malas kuliah karena tidak terlalu terlibat dalam aktivitas kampus.
“Itu bukan hanya omongan semata tapi mudah-mudahan wacana kuliah offline bisa diterapkan demi kemajuan kualitas mahasiswa kita,” harapnya. (ndn)
Wartawan: Hary Elta Pratama