Vitalitas Personal Branding Saat Memulai Public Speaking

Suasana penyampaian materi oleh Afri Nur Zaqia, Presenter TVRI Sumatra Barat (Sumbar) dalam pelatihan public speaking di Aula Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN Imam Bonjol Padang (Foto: Lilah/suarakampus.com)

Suarakampus.com- Keterampilan public speaking sudah menjadi bagian terpenting dalam meningkatkan kualitas diri. Namun, pengembangan branding diri juga dibutuhkan saat memulai public speaking, apalagi di era disruptif saat ini.

Hal itu disampaikan langsung oleh Presenter TVRI Sumatra Barat (Sumbar), Afri Nur Zaqia pada seminar pelatihan public speaking oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) UIN Imam Bonjol Padang. Ia mengatakan setiap orang memiliki ciri khas penyampaian dan personal branding yang berbeda sehingga personal branding harus dibangun sebelum berbicara.

Personal branding harus kita bangun sebelum berbicara, kita akan mengenal seseorang dengan personal branding yang telah dibangun,” jelasnya pada Kamis (20/10) di Aula Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek).

Zaqia menyampaikan public speaking bisa diawali dengan beberapa argumen, kasus atau contoh masalah yang ada sehingga ciri khas dari seseorang bisa terlihat dari hal itu. “Seperti Ketum HMJ tadi, dia memulai pembicaraannya dengan melontarkan beberapa argumen,” ucapnya.

Lanjutnya, ada beberapa faktor yang membuat seseorang takut berbicara di depan umum seperti, mindset yang datang ataupun pikiran negatif yang muncul dari diri sendiri. “Ketakutan di depan umum hadir karena adanya pemikiran negatif seperti, ketidakmampuan berbicara di depan atau takut sama orang yang kredibilitasnya lebih tinggi,” ungkap alumni Prodi KPI UIN IB itu.

Kemudian, ia menuturkan dua poin penting dalam melakukan public speaking yakni informasi yang disampaikan dan cara penyampaian informasi. “Sebelum berbicara, kita harus tahu apa yang akan kita sampaikan dan tujuan kita berkomunikasi itu apa,” lugasnya.

“Untuk menunjang kepercayaan diri saat menyampaikan sesuatu, katakanlah dengan lugas, dan berbicaralah sesuai fungsinya,” tegasnya.

Zaqia menyebut ada hal yang mendominasi dalam public speaking yakni, gestur 55%, teknik vokal 36%, dan materi 7%. Ia berharap agar Mahasiswa UIN IB bisa melakukan public speaking dengan teknik yang baik, bisa mengenali masalah branding pada diri sendiri serta mencari solusi yang ada.

“Semoga kita dapat mengenali problem public speaking, jika sudah tahu maka cari solusinya, jangan pernah memaksakan diri tapi tetap usaha,” harapnya. (hry)

Wartawan: Kholilah Tri Julianda

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

HMJ KPI Lewat Pelatihan Public Speaking Bangun Personel Branding Mahasiswa

Next Post

UKM KSI Ulul Albab Gelar Bedah Buku Muhammad Sang Inspirasi Dunia

Related Posts
Total
0
Share