WD III FDIK: Kualitas Skripsi Mahasiswa Alami Penurunan

Dosen FDIK UIN Imam Bonjol Padang, Abdullah Khusairi/dok. instagram

Suarakampus.com- Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Abdullah Khusairi mengatakan kualitas skripsi mahasiswa sekarang ini sangat rendah. Hal itu dipengaruhi oleh masa pembinaan dan kualitas pembimbing saat proses penyusunan skripsi.

“Baik sebelum pandemi maupun setelah pandemi, kualitas skripsi mahasiswa mengalami kegagalan,” katanya saat diwawancarai oleh wartawan suarakampus.com, Kamis (17/02).

Abdullah Khusairi menilai tingkat kepenulisan mahasiswa sangat rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Masalah itu dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, salah satunya efektifitas dari penggunaan teknologi yang tidak terkendali.

“Apalagi dengan teknologi copypaste, banyak mahasiswa malas untuk menganalisis bacaan hingga ujung-ujungnya mengantarkan mereka pada skripsi yang salah,” ujarnya.

Sambungnya, ia menekankan kepada mahasiswa untuk peduli dan memperhatikan narasi kata dan pengelolaan bahasa yang baik dan benar. Menurutnya, ketepatan akan penggunaan bahasa akan membuat skripsi dari mahasiswa akan lebih berisi dan bernilai.

“Bahasa menunjukkan bagaimana cara berpikir, jika penulisannya salah berarti cara berpikirnya juga salah,” ucapnya.

Senada dengan itu, Ketua Prodi Hukum Keluarga, Afrinal menyarankan kepada semua mahasiswa agar mengikuti prosedur buku panduan akademik dalam menyelesaikan skripsi. “Jika ada kesalahan dalam membuat skripsi, mahasiswa bisa merujuk ke buku panduan akademik,” ungkapnya.

Lanjutnya, untuk merunutkan pemahaman mahasiwa terhadap proses penyelesaian skripsi, mahasiswa harus lulus dalam mata kuliah Metodologi Penelitian (MP) dan Metodologi Penelitian Hukum (MPH).

“Kedua mata kuliah itu, membuat mahasiswa dapat mengetahui teori penelitian dan mencari persoalan sesuai keilmuannya,” ujarnya.

Afrinal mengungkap permasalahan mahasiswa dalam menyusun skripsi. Katanya, mahasiswa tidak mengetahui persoalan yang akan diangkat dalam skripsi serta kerap kali meneliti hasil penelitian orang lain.

“Kurangnya literasi mahasiswa, membuat mahasiswa malas untuk membaca dan tidak belajar memunculkan masalah,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang Mahasiswa Hukum Keluarga mengungkapkan kesulitannya dalam menyusun skripsi. Seperti kesulitan dalam memperoleh data untuk penelitian saat di lapangan.

“Pengumpulan data lapangan saja susah, apalagi masyarakat sekarang ini ragu dan takut untuk bertemu orang di luar daerah,” ungkapnya.

Lanjutnya, ia mengatakan ketersulitan mahasiswa menghubungi dosen juga menjadi faktor bagi gagalnya mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi. Selain itu, menurutnya perhatian dan pelayanan dosen pembimbing yang buruk juga termasuk faktor ketersulitan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi. Pasalnya, banyak dosen pembimbing yang enggan mengevaluasi tugas penyelesaian skripsi mahasiswanya.

“Jangan jadikan skripsi ini hanya formalitas saja, jika memang skripsi tidak diperlukan, baiknya diganti saja dengan praktik lapangan,” tegasnya. (hry)

Wartawan: Ramitha Mawangi (Mg), Zaitun Ul Husna (Mg).

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Terpilih Sebagai Sekretaris AJI Padang, Zulfikar: Tetap Berpegang Pada Tri Panji AJI

Next Post

Belum Ada yang Positif, WD III: Tetap Lakukan Kegiatan Akademik Secara Online

Related Posts
Total
0
Share