WR I Sebut Fasilitas Kampus Tidak Mendukung Pelaksanaan Wisuda Langsung

Gedung Rektorat UIN Imam Bonjol Padang (Foto: Yunita/Wikipedia)

Suarakampus.com- Pelaksanan wisuda ke-85 Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang berkemungkinan dilaksanakan dalam jaringan (daring). Hal tersebut merujuk pada surat Keputusan Rektor Nomor B-2043/Un. 13/R/B.I/KS. 01/12/2020 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021.

Wakil rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Hetti Waluati mengatakan pihak kampus telah mengoptimalkan pelaksanaan wisuda luar jaringan (luring), walaupun dalam pendanaan dianggarkan daring. “Saya dan pimpinan terus mempertimbangkan pelaksanaan wisuda ini, namun untuk sekarang keadaan belum mengizinkan untuk pelaksanaan luring,” katanya saat diwawancari wartawan suarakampus.com, Kamis (11/03).

Ia menjelaskan Satuan Petugas (Satgas) Covid-19 membolehkan acara kerumunan dua hari dengan syarat menjaga protokol kesehatan. “Saya telah bernegosiasi dengan satgas Covid-19 dan telah mengecek kesiapan auditorium kita,” jelasnya.

Lanjutnya, melihat jumlah mahasiswa yang daftar agenda maka jumlah wisudawan tahun ini berkisar 1090. Kondisi auditorium hanya mampu menampung 300 wisudawan.

“Saya sudah memaksimalkan pelaksanaan wisuda luring dan sampai sekarang masih tetap kami pertimbangkan, namun sangat disayangkan fasilitas kita belum mampu, sedangkan batas waktu pelaksanaan wisuda hanya diizinkan dua hari, jika kita wisuda daring membutuhkan waktu tiga sampai empat hari,” ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, salah seorang calon wisudawan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), Oktavia Hidayati mengatakan hanya bisa berharap pelaksanaan wisuda kali ini secara offline. “Harapan saya hanya wisuda offline, walaupun harus mematuhi protokol kesehatan,” tuturnya.

Via mengatakan kondisi sekarang ini tidak terlalu menyulitkan pelaksanaan wisuda secara offline asalkan mematuhi protokol kesehatan. “Kita bisa negosiasi yang awalnya bawa orang tua dua orang sekarang dikurangi,” katanya.

Senada dengan Via, calon wisudawan pascasarjana, Fadila Syahadha berharap wisuda dapat dilaksanakan secara offline dan pihak kampus dapat mempertimbangkan kembali kebijakan wisuda daring ini.

“Pertama melaksanakan wisuda offline tapi dibatasi jumlah wisudawan/wati, kedua melaksanakan wisuda secara offline selama tiga hari dan jika tidak bisa juga maka pertimbangan yang ketiga melaksanakan wisuda di fakultas masing-masing,” harapnya. (gfr)

Wartawan: Firga Ries Afdalia

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Ketua Himatika Sebut Pendaftaran Ulang Bertujuan Baik

Next Post

KSR PMI Gelar Pelantikan NRA Angkatan XVIII dan XIX

Related Posts
Total
0
Share