Suarakampus.com- Demi mewujudkan akreditasi yang unggul, Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA) adakan kegiatan Program Pengabdian Masyarakat Internasional (PKMI). FUSA melepaskan sebanyak 13 Mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan PKMI ini, Sabtu (29/06).
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama, Andri Ashadi mengungkapkan, mahasiswa memiliki peran penting untuk meningkatkan akreditasi FUSA. Salah satu point itu adalah keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan kancah internasional. “Ini sudah di rancang satu tahun yang lalu untuk mahasiswa yang bisa menjadi nilai tambah untuk akreditasi perwakilan prodi di FUSA,” ungkapnya.
Lanjutnya, proses yang di lewati mahasiswa untuk lulus mengikuti program ini salah satunya melihat kebiasan mahasiswa tiap harinya dan melakukan wawancara. “Beberapa syarat penting untuk lolos dalam kegiatan ini adalah performance mahasiswa, komunikasi, kemampuan aktif di organisasi,” jelasnya.
Wakil Dekan Bidang Keuangan, Zulfis mengatakan, dalam perancangan program ini akan dilaksanakan satu minggu dan pada tanggal 25 Juli 2024 diberangkatkan ke Selangor, Sungai Besi, Kuala lumpur Malaysia. “Peserta PKMI akan turun membantu membagikan pengalaman dan ilmu di sanggar belajar yang dikelola alumni UIN juga,” katanya.
Tambahnya, nantinya peserta PKMI juga hadir ketengah-tengah masyarakat Minang di sana, apalagi untuk membantu anak-anak imigran Indonesia yang belum berkesempatan untuk sekolah formal di Malaysia. “Peserta PKMI ini juga akan ditugaskan ke surau-surau yang ada untuk dapat berceramah, dan berdiskusi dengan masyarakat setempat,” lanjutnya.
Kemudian, biaya mahasiswa semuanya ditanggung oleh pihak fakultas. “Biaya peserta PKMI semuanya dibiayai oleh fakultas, kecuali paspor itu di tanggung pribadi,” ujarnya.
Ia berharap, dengan program di Fusa bisa juga membantu admistrasi borong akreditasi prodi masing-masing dari mahasiswa Fusa. “Adanya program ini bisa menjadi starting point bagi mahasiswa, meningkatkan skill komunikasi, dan pengalaman internasional untuk pengembangan kapasitas diri” harapnya.
Mahasiswa Prodi Studi Agama-Agama, Nisa mentari menyampaikan, sebelum seleksi wawancara ada seleksi persiapan mulai dari memahami tentang program, dan beberapa. “Ini dapat membuka peluang lebih besar untuk berkontribusi dan memperkuat jaringan internasional Fusa,” ucapnya.
“Program yang ditawarkan yaitu promotion, education, and networing Fusa,” tambahnya.
Mahasiswa Prodi Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), Aidil Saputra menyampaikan, seleksi ini sudah dimulai ditingkat prodi. Adapun program kerja yang diusung adalah bagaimana membranding fakultas Fusa dan UIN IB lewat pendekatan keagamaan. “Pendekatan keagamaan seperti belajar tilawah, tahfiz, ceramah, sehingga targetnya ada mahasiswa baru yang berasal dari Malaysia,” jelasnya.
Harapnya, program ini dapat dapat mengedukasi anak-anak disana, dan membranding UIN IB ditingkat internasional. “Ini merupakan langkah awal untuk memotivasi mahasiswa agar aktif berprestasi dan menginspirasi diranah pendidikan,” ucapnya.
“Semoga program ini dapat berlanjut di tahun berikutnya,” tutupnya. Ira
Wartawan: Elsa Mayora (mg), dan Sofi Asri (Mg)