Oleh: Manisma Habibayana
(Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang)
Kau memang begitu
Hadir dulu kalimat perpisahannya
Kemudian sadar telah usai semua babnya
Barulah paham kata usai bak terhempas debu
Coba ingat lagi ucapmu pada bulan Mei lalu
Cukup ingat saja permintaanmu di bulan Juni
Cukuplah sorot kembali peringatan di bulan Juli
Lalu kenanglah pahitnya pergantian bulan tanpa henti
Kau memang kerap memanipulasi
Mengadu kesana kemari
Seolah korban tabrak lari, cacat hingga kini
Tokoh antagonis memang jarang menyadari
Akhirnya, akan kau simpan saja empedu itu
Hengkang jiwa lalu lalang tanpa arah
Berserak berantahlah nalurimu dengan pasrah
Hingga penyesalan kau bawa tiada pasrah
Kau sendiri yang membuang buku itu
Jangan ucap ingin mengulang bab akhir
Cukup jadikan pelajaran yang menikam
Yang lukanya tak kunjung hilang
Padang, 06 Desember 2022