Oleh : Rolla Purnama Sari
(Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang)
Pada sepi yang terus mendominasi
Hening telah menjadi karib sehati
Lantas bagaimana keramaian membawa tawa
Sungguh duka pada tatapan itu
Sampai saat ini menghantui kalbu
Terbuang
Terbengkalai usang
Dan tak di hiraukan
Masih bertahan?
Sekeras apa asa akan kembali pupus tak bersisa
Kejam, memang kejam tak berperasaan
Lalu, siapa peduli, siapa mengerti, dan siapa memahami
Semua lalu hanyut dalam perihal tak ingin menemani
Sukma yang berteriak teredam, tenggelam, dan hilang
Hanyut dalam deru angin sampai ke jurang-jurang penindasan
Seumpama hutan liar dengan hewan buas mematikan.
Padang, 28 Mei 2022