Suarakampus.com- Muhammad Alfin Ariyadi mahasiswa Prodi Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam diumumkan sebagai salah satu bintang aktivis kampus. Dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.73 dan kegigihan saat berkuliah membawanya kepada gelar yang sangat membanggakan ini.
Biasa dengan panggilan Alfin, mengaku merasa senang dan bahagia dengan pencapaian yang ia raih. Alasan ia mendaftar aktivis kampus yaitu sebagai self reward atau penghargaan untuk diri sendiri sudah berjuang dan bertahan sampai di titik sekarang ini. ” Saya Alhamdulillah termasuk kedalam kriteria aktivis kampus, ” katanya.
Ia mengaku berkuliah sama seperti mahasiswa umumnya, mengikuti rangkaian mata kuliah wajib yang diselesaikan dan mata kuliah lanjutan itu harus dituntaskan. ” Seperti syarat untuk seminar proposal yaitu mata kuliah metodologi penelitian minimal C, ” ujarnya.
Tantangan yang paling nyata ia rasakan adalah, rasa malas apalagi dalam kehidupan sehari-hari ia tidak hanya berkuliah tetapi juga bekerja untuk dirinya, aktif sebagai remaja masjid, dan berbagai macam urusan lainnya. ” Tidak hanya saya, Generasi Z lainnya juga pasti merasakan, ” ucapnya.
Dalam proses menyusun skripsi, ia juga mengalami judul yang ditolak, banyak revisi yang kurang ia pahami, metode penelitian yang diganti. ” Inilah fase terberat dimana rasa ingin menyerah itu datang, ” tutur Alfin.
Kendati demikian, ia harus melawan rasa malas itu dan optimis pada diri sendiri dengan mengingat kembali tujuan berkuliah serta pengorbanan dan harapan yang ditaruh oleh orang tua pada dirinya. ” Jika tidak dilawan maka ini tidak akan selesai, ” jelasnya.
Saat pertama memasuki perkuliahan di UIN IB, ia sudah menanamkan niat untuk gigih dan serius dalam berkuliah, jika bisa lulus secepatnya dengan gelar terbaik yang disandang. ” Apabila memang gigih berkuliah maka niat itulah yang akan mendorong kita dan antusias , ” ucapnya.
Dalam pendaftaran bintang aktivis kampus, ia tidak mengetahui sepenuhnya namun, diberitahu oleh ketua umum HMPS Ekonomi Syariah bahwasanya ada undangan dari Wakil Dekan III untuk seleksi bintang aktivis kampus karena di jurusannya Alfin mendapatkan nilai tertinggi. ” Karna itu adalah hak saya, maka ikuti sesuai prosedur dan alhamdulillah saya yang terpilih, ” jelasnya.
Gelar ini ia persembahkan untuk mama dan almarhum papa, walaupun tidak berkesempatan mendapatkan beasiswa ia sudah bisa membawa orang tuanya ke depan panggung dengan hal yang positif dan nama yang baik. ” Orang tua mana yang tidak bangga dengan anaknya yang bisa membawa nama baik ke depan khalayak, ” ungkapnya.
Selama berkuliah Alfin pernah mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), namun sempat vakum, di lingkungan masyarakat pun ia aktif sebagai ketua remaja masjid di sekitar rumahnya, dan aktif di Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ekonomi Syariah sebagai sekretaris divisi kewirausahaan.
Harapannya, untuk mahasiswa yang masih berkuliah apalagi yang aktif di berbagai organisasi untuk tidak lupa akan kewajiban utamanya berkuliah, ingat juga orang tua yang berkorban agar kita bisa berkuliah. ” Tetap semangat apapun yang dihadapi dalam perjalanan kuliah, boleh berhenti sejenak lalu lanjutkan tanggungjawab itu kembali, ” harapnya.
Sebagai teman dari awal perkuliahan hingga akhir ini, Alwan mengatakan Alfin cukup aktif selama berkuliah, rajin, dan memang tekun untuk belajar di dalam kelas. ” Turut bangga dengan gelar yang didapat oleh teman saya ini, ” tuturnya.
Alwan berharap dengan prestasi aktivis kampus ini, Alfin bisa memberikan dampak yang positif untuk masyarakat dan orang tua. ” Semoga sukses selalu, ” tutupnya. (asr)
Wartawan: Silvi Amelia
