Suarakampus.com- Keberadaan lembaga mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang tidak lagi dirasakan oleh mahasiswa. Hilangnya wadah penampung aspirasi mahasiswa tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa faktor seperti sikap apatis mahasiswa dan pandemi Covid-19.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Firman Delvi Hamdan mengatakan, lembaga mahasiswa di UIN Imam Bonjol sedari awal memang tidak aktif. “Semenjak saya kuliah minim peran lembaga mahasiswa khususnya Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ),” katanya saat diwawancarai wartawan suarakampus.com, Minggu (27/06).
Firman menuturkan walaupun HMJ di prodinya tergolong tidak aktif, namun tahun lalu pergerakan Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (Dema-U) sudah mulai dirasakan. “Tahun lalu pergerakan Dema U ada, tapi cuma satu kali dalam memperjuangkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan kuota belajar mahasiswa,” terangnya
Ia menyebutkan lembaga mahasiswa sekarang seakan mati suri dan bergerak jika ditunggangi kepentingan tertentu. “Semua telah mati suri, bahkan Badan Pemilihan Umum Mahasiswa (BPUM) telah beberapa kali dikritik belum juga hidup sampai sekarang,” sebutnya.
Lanjutnya, harusnya BPUM mempunyai progres yang lebih jelas untuk memajukan lembaga mahasiswa UIN Imam Bonjol. “Harusnya BPUM garda terdepan memperbaiki kekacauan lembaga mahasiswa ini, bukan sebaliknya,” ungkapnya.
Firman berharap lembaga mahasiswa sebagai wadah aspirasi UIN Imam Bonjol menjadi lebih baik kedepannya. “Semoga semua lembaga mahasiswa bisa berperan aktif dan mengedepankan aspirasi mahasiswa,” harap mahasiswa Prodi Bimbingan Konseling Islam itu.
Senada dengan itu, Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam Sisra mengaku dirinya pernah merasakan peran HMJ ketika pertama kali kuliah. “Waktu itu kami diberikan bimbingan seperti tata cara buat makalah, hingga diskusi terkait karakter dosen,” katanya.
Lanjutnya, semenjak Covid-19 peran lembaga mahasiswa tidak lagi nampak. “Saya tidak begitu aktif dan saya tidak merasakan pergerakan dari Dema U ataupun HMJ,” tambahnya.
Menanggapi hal ini, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Ikhwan Matondang Matondang mengatakan situasi lembaga mahasiswa UIN Imam Bonjol tidak sehat karena ada beberapa oknum yang mengedepankan kepentingan pribadi.
“Penyakit tidak mau bersatu, mementingkan kepentingan kelompok dan selalu bergerak jika ada uang menjadi penyebab ketertinggalan kita,” jelasnya.
Ikhwan berharap agar lembaga mahasiswa UIN Imam Bonjol segera bangkit dari ketertinggalan tersebut. “Semoga lembaga mahasiswa UIN Imam Bonjol semakin meningkat rasa tanggung jawab dan menyadari arti penting lembaga mahasiswa ini,” harapnya. (gfr)
Wartawan: Firga Ries Afdalia