Suarakampus.com- Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Suara Kampus launching majalah edisi ke-11, mengangkat sosok Pakar Hukum Islam Amir Syarifuddin. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Akademica dan Multipurpuse Kampus III.
Diketahui, kegiatan launching majalah LPM Suara Kampus bersamaan dengan seminar internasional oleh Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol.
Pimpinan Redaksi LPM Suara Kampus, Ramitha Mawangi menyampaikan, proses penerbitan majalah diawali dari pembentukan tim, terdiri dari lima orang yang bertanggung jawab mengumpulkan rubrik utama. “Di antaranya Hikmah sebagai ketua dan didampingi oleh empat anggota, ada Rahman, Devita, Silvi, dan Afif,” sebutnya.
Ia mengatakan, penyusunan rubrik majalah dimulai pada 14 September 2024. “Proses peliputan berlangsung selama dua bulan,” ucapnya.
Lanjutnya, pengumpulan data terakhir dilakukan pada 10 November 2024. “Pada 10 hingga 23 November 2024 proses editing, layout, hingga finalisasi editor,” jelasnya.
Kemudian, Mawangi menuturkan pemilihan tokoh Prof. Amir Syarifuddin sebagai sosok utama didasarkan pada dedikasi besar beliau terhadap UIN IB, yang dahulunya IAIN. “Melalui tokoh yang diangkat supaya menjadi inspirasi,” ungkapnya.
Adapun, ia menjelaskan majalah ini merupakan karya tahunan LPM Suara Kampus, dicetak sebagai bentuk apresiasi dan hadiah untuk peringati momen ulang tahun organisasi. “Serta meningkatkan kualitas karya jurnalistik kampus,” sampainya.
Kata dia, majalah ini ditujukan untuk mahasiswa, dosen, civitas akademika, dan masyarakat umum dengan distribusi ke pimpinan kampus, dosen, perpustakaan fakultas dan pusat. “Pembaca juga dapat mengaksesnya melalui link suarakampus.com,” sebutnya.
Selanjutnya, Ketua Tim Majalah, Nur Hikmah Nasution mengungkapkan, proses panjang dalam merealisasikan majalah penuh tantangan. “Tantangan dalam pengumpulan data dan pengaturan jadwal, menunjukkan betapa besar komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk tetap menghasilkan karya,” ujarnya.
Lanjutnya, perjuangan dalam mengumpulkan arsip tentang sosok Amir Syarifuddin juga menjadi tantangan, karena dokumentasi beliau tinggal sedikit akibat bencana gempa Padang pada 2009 dan seringnya beliau pindah kediaman. “Namun, semangat tim untuk terus mencari arsip, menunjukkan kerja keras yang patut diapresiasi,” katanya.
Lalu, kata dia hendaknya dengan terbitnya majalah ini, masyarakat dapat lebih mengenal sosok Prof. Amir Syarifuddin, seorang ahli hukum Islam yang rendah hati dan telah memberikan banyak kontribusi melalui berbagai amanah penting. “Semoga kisah beliau menginspirasi banyak orang dan memberikan manfaat yang luas,” ucapnya.
Sama halnya, Devita selaku anggota tim majalah mengatakan perjalanan tim liputan utama penuh tantangan dan terlihat rumit jika dibayangkan, banyak pelajaran berharga yang bisa diambil selama peliputan”. Salah satu pengalaman penting adalah bagaimana mencari narasumber, yang tidak hanya menguji kemampuan komunikasi kita, tetapi juga membentuk sikap tanggung jawab karena kami dipercaya sebagai anggota liputan utama,” ujarnya.
Kata dia, selama proses liputan, kendala tentu ada, terutama dalam hal mencari narasumber, mengatur jadwal, dan memastikan agar dapat menghadapi tantangan. “Namun, berkat kerjasama tim yang solid, semua kendala tersebut bisa diatasi, dan kami berhasil menyelesaikan tanggung jawab,” ungkapnya.
Ia berharap, Suara Kampus terus berkarya, menghasilkan tulisan-tulisan bermanfaat untuk masyarakat, dan terus berkembang dengan karya-karya yang menginspirasi. “Semoga majalah edisi ke-11 ini bisa menjadi kado terbaik, dan kami semakin sukses dalam memajukan suara kampus,” tutupnya. (hkm)
Wartawan: An Nisa (Mg)
