Suarakampus.com- Memasuki libur semester genap, omzet pedagang Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) UIN Imam Bonjol Padang mengalami penurunan. Kendati demikian, para pedagang mengaku tetap bertahan untuk membayar sewa kios.
Berdasarkan data suarakampus.com, empat pedagang Pujasera mengungkapkan mengalami penurunan omzet, dikarenakan mahasiswa rata-rata memilih berlibur di kampung halaman untuk merayakan Idul adha bersama keluarga.
Hal tersebut dirasakan salah seorang penjual ayam geprek, Julianti mengatakan, penjualan yang awalnya bisa mencapai Rp400.000/hari, kini saat libur omzet hanya Rp200.000/hari. “Pembeli mulai sepi, omzet berkurang setengah dari penjualan biasanya,” tuturnya saat diwawancarai suarakampus.com, Senin (04/07).
Kendati demikian, dirinya tetap berjualan dikarenakan mahasiswa yang akan munaqasah masih tetap bertahan di kampus. “Mahasiswa semester akhir masih beraktivitas di kampus, jadi kami tetap buka,” katanya.
Sama halnya dengan Julianti, Muhammad Alkifli selaku pedagang mie instan memilih tetap berjualan. “Sayang kalau ditutup, sebab kami tetap membayar kontrak kios,” lugasnya.
Ia mengaku, pendapatan saat libur kerap tidak sesuai target. Katanya, biasanya mahasiswa dan para dosen jika dijumlahkan bisa merogoh kantong Rp300.000-Rp400.000/hari. “Sekarang penghasilan kami, Rp100.000 dalam sehari,” terangnya.
Meskipun penjualan menurun, salah seorang pedagang minuman air dingin, Arya Prima Nugraha mengakali hal tersebut dengan berjualan secara online. “Hari biasanya pendapatan Rp150.000, namun saat ini menghasilkan Rp100.000/hari,” paparnya.
Sementara itu, pedagang Ampera, Ery ragu berjualan selama libur. Pasalnya, kata dia, penjualan turun drastis yang biasanya Rp500.000/hari berkurang menjadi Rp200.000/hari. “Kalau sedikit pembeli, maka kami akan menutupnya selama libur,” tuturnya.
Ery berharap, pasca libur pembeli bisa ramai dan bisa menutupi omzet yang menurun drastis. “Semoga ramai setelah libur dan Pujasera bisa bertambah fasilitasnya,” harapnya. (red)
Wartawan: Fajar Hadiansyah (Mg)
