Suarakampus.com- Penerapan ketertiban protokol kesehatan (Prokes) di Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang saat pandemi belum sepenuhnya terlaksana. Hal tersebut disampaikan oleh Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), Fika Mardianti.
Fika mengatakan, selama pandemi ini dirinya merasa cukup aman berada di kampus. Meskipun penerapan prokes di lingkungan kampus belum maksimal. “Dibilang aman tidak sepenuhnya, hanya tercukupi saja karena masih ada sebagian mahasiswa yang tidak memakai masker,” tuturnya.
Lanjutnya, sebagian dosen masih ada yang tidak menjalankan prokes. “Beberapa dosen ada yang hanya memakai masker ketika berbicara dengan mahasiswanya, setelah itu ia lepas lagi maskernya,” ungkapnya.
Kemudian Fika menambahkan, kalau di FDIK ada juga dosen yang menegur mahasiswanya ketika melihat mereka tidak memakai masker dan berkerumun. “Saya berharap semoga untuk ke depannya Satuan Pengaman (Satpam) lebih meningkatkan penjagaan prokes dengan terus berpatroli keliling kampus,” harapnya.
Senada dengan Fika, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) yang tidak ingin disebutkan namanya merasa aman saja dengan keadaan kampus. “Saya merasa biasa saja melihat situasi di kampus saat pandemi ini,” terangnya.
Lanjutnya, penjagaan yang dilakukan satpam pun tidak terlihat maksimal. “Melihat mahasiswa tidak memakai masker terkadang di tegur dan terkadang dibiarkan saja,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, selaku satpam Ifan Gandi menuturkan, dirinya beserta rekan satpam lainnya sudah melakukan patroli setiap hari untuk mengamankan kampus. “Dalam sehari kami melakukan patroli keliling kampus setiap sekali satu jam,” katanya.
Lanjutnya, satpam sudah menegur mahasiswa yang tidak menerapkan prokes. “Kalau ada mahasiswa yang tidak pakai masker kami menegurnya,” ucapnya.
Sebagian mahasiswa sudah ditegur mereka ada yang tetap abai. “Sudah kami tegur yang tidak pakai masker dan mereka tidak mengindahkan itu, tidak enak juga rasanya setiap waktu kami memberikan teguran,” jelasnya.
Rekan Ifan yang lain, Roni Eka Putra menyebutkan, untuk menjalankan protokol kesehatan tersebut harus ada kesadaran dari masing-masing individu. “Sebaiknya kita meningkatkan kesadaran diri dalam penerapan prokes ini, meskipun kami sudah menegur kalau mahasiswa tidak menerapkan apa gunanya,” jelasnya.
Roni juga menuturkan dalam sehari ada sekitar lima atau enam orang satpam yang bertugas. “Dua orang rolling ke belakang untuk memantau penerapan prokes, satu standby di depan rektorat dan sisanya jaga di pos,” ujarnya.
Kemudian, ia berharap agar kedepannya mahasiswa dan satpam bisa saling berkoordinasi serta peduli dengan prokes. “Semoga ke depannya kita bisa saling menghargai, tidak mungkin juga kami terus-terusan menegur mahasiswa karena tidak sama lagi dengan siswa yang harus diingatkan,” harapnya. (gfr)
Wartawan: Rinta dan Yeni (Mg)