Sepucuk Tanpa Jawab

Ilustrasi: Verlandi/suarakampus.com

Lembayung tenggelam di batas senja
Arakan mega menabur duka
Sepucuk aksara lusuh tak jua
Terbaca rindu terpendam lara

Selayang angin mengusik kaca
Gemuruh malam mengalun kelam
Alis rembulan beriak luka
Seiring sukmaku rapuh terdiam

Segenggam doa terpaut kata
Luruh melayang dibawa sunyi
Gurat kalam menjerit nestapa
Dalam gelegar pilu abadi

Tirai perak menari suram
Melingkar bayang yang kau tinggalkan
Binar pelita mendekap remang
Menyulam ingatan yang kau lupakan

Peluh angsoka bersimbah nyawa
Terhimpit sunyi di sela surat
Adakah kau membaca aksara
Ataukah lenyap di telaga kabut

Gema takdir mengikis harap
Menyulam rahasia di dada renta
Siluet kasih memanggil redup
Serupa jejak di pasir sirna

Jejal kenangan menyulam hampa
Terkubur nisan dalam senyap
Lengkung cakrawala semakin renta
Seiring suara yang raib lenyap

Sampai bilakah angin membawa
Segugus kata yang kau hempaskan
Entah terbaca entah terlupa
Ataukah hanya sekadar bayangan

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Program sIBac Sip UIN Imam Bonjol Padang Disambut Antusias Mahasiswa

Next Post

Februari Mengabur Senja

Related Posts

Retak

Oleh: Gema Belia (Mahasiswi UIN Imam Bonjol Padang) Padamu yang berhasil masukMembuka hati yang semula terkunciMenyapa raga yang…
Selengkapnya
Total
0
Share