Suarakampus.com- Laut Natuna akhir-akhir ini kian menjadi sorotan publik, lantaran adanya illegal fishing. Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Tempo daerah Riau, Yogi Eka Sahputra saat live YouTube Berita KBR Championing Environmental Crime Reporting in Indonesia (CECRI), Senin (20/03).
Diketahui, Yogi merupakan Eks Pemimpin Umum (PU) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Suara Kampus, dirinya merupakan champion satu dalam perlombaan CECRI 2021-2023. Dalam laporannya, Ia meyampaikan, 96% Kepulauan Riau adalah laut serta terdiri dari pulau-pulau kecilnya, salah satu yang paling jauh di perbatasan adalah pulau Natuna ini.
“Investigasi atau liputan di Laut Natuna ini perlu supor tinggi dari pihak media, swasta dan lembaga lain sebab jarak yang dilalui, serta biaya ongkos dan segala macamnya.” sebutnya.
Lanjutnya, kawasan hijau seperti Laut Natuna terpencil serta berada di tengah laut tersebut jarang diperhatikan oleh khalayak. Hal itu membuat kerusakan lingkungan masih pasif. “Saya rasa sangat kecil kemungkinannya untuk terjadinya kerusakan karena belum diketahui banyak orang,” ungkapnya.
Kendati demikian, dalam investigasinya, dirinya mengaku bahwa sudah banyak timbul kerusakan akibat illegal fishing yang terjadi di Laut Natuna Utara. “Illegal unreported and unregulated (IUUF) sangat tinggi, kapal-kapal Vietnam dan Cina menggunakan petrol dan itu sangat merusak Laut Natuna,” katanya. (ifw)
Ia berharap, liputan investigasi yang dilakukan dapat memberi respon dari berbagai pihak, dan dapat membantu para nelayan. “Semoga dengan investigasi ini dapat membuka jalan dalam pemeliharaan laut Natuna ini,” tutupnya.
Wartawan: Januarica Amora Putri (Mg) dan Rifda Fadhilah Dzikra (Mg)
