Suarakampus.com- Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Sumatera Barat menggelar aksi di depan Kantor Pertamina Patra Niaga Sumbar untuk menuntut penuntasan kasus kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap dugaan praktik mafia yang mempermainkan distribusi BBM bersubsidi, Jumat (24/10).
Pekerja Interaksi SEMMI Sumbar, Ferdian Pertama menyebut, aksi tersebut dipicu oleh keresahan masyarakat akibat sulitnya memperoleh BBM di sejumlah daerah. “Banyak warga mengeluh panjangnya antrean di SPBU,” ujarnya.
Ferdian menjelaskan, kelangkaan ini tidak sebanding dengan besarnya anggaran subsidi BBM yang telah digelontorkan negara. “Padahal anggaran BBM mencapai 21 triliun, termasuk subsidi Pertalite dan Solar, tetapi pasokan di lapangan justru kosong,” katanya.
Menurut Ferdian, keberadaan mafia dalam rantai distribusi menjadi penyebab utama kelangkaan. “Ada pihak yang menimbun BBM demi kepentingan bisnis pertambangan,” bebernya.
Ferdian menambahkan, aksi yang mereka lakukan hanya diikuti oleh 11 orang mahasiswa. “Jumlahnya sedikit karena baru segelintir yang tergerak menyuarakan persoalan ini,” katanya.
Ia menuturkan, peserta aksi berasal dari berbagai kampus di Sumatera Barat. “Kami terdiri dari mahasiswa UIN Imam Bonjol, STAIPIQ, Upertis, dan Azkia,” jelasnya.
Ferdian berharap tuntutan yang mereka sampaikan segera direspons oleh pihak terkait. “Pimpinan Pertamina harus bertanggung jawab, perusahaan ini harus dievaluasi besar-besaran, dan mafia BUMN harus ditangkap,” tegasnya.
Ia juga meminta aparat penegak hukum serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera melakukan penyelidikan menyeluruh. “Tolong audit Pertamina Sumbar,” tutup Ferdian. (ver)
Wartawan: Muhammad Adam, Najwalin Syofura