Suarakampus.com- Seiring berjalannya waktu, sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa perempuan merupakan sumber fitnah. Anggapan tersebut dibahas Kiai Faqihuddin Abdul Kodir dalam bukunya yang berjudul Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah.
Kiai Faqihuddin mengatakan, Islam hadir menyapa dan meletakkan laki-laki dan perempuan sama. Karena mempunyai potensi untuk berbuat baik dan buruk. “Semuanya mempunyai mandat menjadi khalifah, agar mensejahterakan bumi dan menerima konsep keadilan,” katanya dalam bedah buku secara virtual, Minggu (19/09).
Sambungnya, dalam kehidupan semuanya bisa menjadi fitnah. Katanya, fitnah dalam arti pesona bukan kabar bohong, tidak semerta-merta perempuan saja. “Laki-laki bisa menjadi fitnah sebab ilmu, rupawan dan kekayaannya,” tuturnya.
Ia menuturkan Allah tidak membedakan hambanya dan potensi kesalahan ada pada masing-masing individu. Namun, sebagian masyarakat masih beranggapan perempuan menjadi sumber fitnah. “Kita ajak diskusi dulu, bukannya meletakkan perempuan di publik seperti tamu,” ucapnya.
“Setiap individu bertanggung jawab atas kesalahannya, jika suami korupsi, tidak bisa kita menyalahkan istrinya karena berfoya-foya,” sebutnya.
Berbeda halnya dalam lingkup mahram, katanya laki-laki tidak mengontrol perempuan tetapi memberikan perlindungan. Kendati demikian, konteks kehidupan kontemporer saat ini menilik siapa yang memerlukan dan mampu. “Bisa saja perempuan yang melindungi laki-laki, sebab usianya yang sudah tua,” katanya. (ulf)
Wartawan: Padila Yusra