Suarakampus.com– Menahan hawa nafsu merupakan salah satu hikmah diwajibkannya puasa Ramadan. Tausiyah tersebut disampaikan oleh Darsino dalam ceramahnya di Musala Nurul Yaqin Sungai Bangek. Sabtu, (23/03).
Dalam tausiyahnya, Darsino menerangkan bahwa hikmah dan keutamaan Ramadan ialah menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa. “Dengan berpuasa kita bisa mengendalikan nafsu dan perbuatan buruk, seperti berbicara kasar dan hal-hal yang tidak bermanfaat,” ucapnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa berpuasa dapat mengatur fungsi organ dalam tubuh, serta membersihkan penyakit. “Orang yang berpuasa akan lebih sehat dan dapat melawan hawa nafsunya,” tuturnya.
Lanjutnya ia menyampaikan, manusia yang kuat menahan hawa nafsu adalah termasuk orang yang bertaqwa kepada Allah. “Allah meminta manusia berpuasa agar ia terjaga dari hal yang sia-sia,” sampainya.
Ia menerangkan, Allah mengibaratkan manusia yang tidak bisa menahan hawa nafsunya akan terjerumus ke dalam keburukan. “Manusia yang tidak bisa menjaga hawa nafsu, maka ia sama seperti binatang yang tamak dan rakus,” terangnya.
Darsino juga menyampaikan, bahwa puasa haruslah dikerjakan dengan keimanan, keikhlasan kepada Allah. “Karena berpuasa dalam bulan Ramadan ialah amalan dengan pahala yang tak terhingga, Allah yang langsung membalasnya,” sampainya.
Kemudian ia menyampaikan bahwa bau mulut orang puasa, di sisi Allah lebih harum dari kasturi, mereka mendapatkan dua kebahagiaan. “Yaitu kebahagiaan saat berbuka dan kebahagiaan saat bertemu tuhanya,” sampainya.
Sebagai penutup Darsino mengingatkan, agar senantiasa mengisi waktu-waktu di bulan Ramadan dengan perbanyak amal sholeh. “Membaca al-Qur’an, mengerjakan amalan sunnah dan menjaga lidah dari hal yang tidak baik. Insyaallah surga akan diberikan kepada orang yang bertaqwa,” tutupnya. (sri)
Wartawan: Ramadhani (mg)
