Oleh: M. Abdul latif
Separuh malam aku terbangun
Para malaikat sudah bersiap-siap mencatat amalku
Namun naasnya, deringan pesan singkat bergetar pada ponselku
Mengecoh makhluk tanpa nafsu itu
“Selamat malam” pesan mu mampu melumpuhkan logika yang semestinya
Kamu berhasil mengarungi dimensiku
Berkeliaran tanpa bisa dihentikan
Sebelum fajar datang
Aku sudah mulai tenggelam
Tenggelam dan terus tenggelam
Tanpa bisa menggapai keluar menuju tepian
Sudah banyak tim sar mengevakuasi jiwa dan ragaku
Bahkan dengan kalimat ejekan
Hey.. kau hanya terumbu karang
Lautan itu sangat luas, tidak pantas kau mengelilinginya
Hey… kau hanya rerumputan
Pohon itu sangat tinggi, mana mungkin kau tumbuh di atasnya
Teori itu kamu patahkan
Dengan fakta yang kamu hadirkan
Aksi kritis mereka tak mengalahkan
Audiensi hatiku kepada mu
Aku berani menggapai mu
Meski jarak aku dan kamu terlampau jauh