Suarakampus.com- Berkarya dalam bidang jurnalistik dan aktif berorganisasi, Zaitun Husna, Wisudawati dari Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA), Prodi Ilmu Al-quran dan Tafsir, UIN IB Padang berhasil raih gelar aktivis kampus 2024. Apresiasi ini diberikan saat wisuda ke-92 di gedung akademika center dan multipurpose, Rabu (30/10).
Ia mengatakan, perasaan sangat bangga dan terharu karena bisa mencapai salah satu impiannya yaitu membawa orang tua ke depan saat wisuda. Selain rasa bangga, Una juga bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk mempererat penghargaan yang didapatkan.
“Saya sangat senang dan bangga karena bisa mencapai impian itu,” katanya dengan haru.
Dalam membagi waktu, Una biasanya memetakan antara hal yang penting dengan yang tidak penting, walau harus ada yang dikorbankan. “Terkadang mendahulukan perkuliahan terkadang juga mendahulukan organisasi,” ucap mahasiswi yang aktif dalam UKM Suara Kampus tersebut.
Lanjutnya, untuk bisa menggapai semua ini, kenali diri terlebih dahulu dan lihat dimana potensi dan kemampuan yang kita miliki. “Setelah tau dimana bidang yang benar benar diminati, di sanalah kita selalu mengasah diri dan kemampuan tersebut,” tambahnya.
Husna menyukai segala sesuatu yang berkaitan dengan kepenulisan, baik itu sastra, ilmiah, maupun jurnalistik. Jadi banyak kegiatan dan lomba yang berhubungan dengan bidang kepenulisan tersebut diikutinya. “Lomba-lomba terkait bidang kepenulisan sering diikuti, meskipun kadang menang kadang kalah,” ujarnya.
Tambahnya, prestasi yang telah diraihnya adalah juara satu lomba menulis cerpen tingkat nasional, juara satu penganugrahan jurnalistik Pers mahasiswa se-Sumbar, kemudian ikut serta menulis beberapa buku antologi.
Dalam internal kampus, ia juga merupakan bendahara umum dari Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) IAT, dan aktif dalam organisasi Suara Kampus. “Berproses di suara kampus, paling banyak membentuk dan mengantarkan saya sampai saat ini,” ungkapnya.
Selain aktif berorganisasi di kampus, Husna juga banyak ikut andil dalam kegiatan non akademik, untuk mendapatkan sertifikat dan pengalaman. Hal ini dilakukan karena dari FUSA sendiri penilaiannya tidak hanya sebatas organisasi dan nilai IPK saja, melainkan juga prestasi non akademik yg diraih.
Untuk eksternal Kampus yaitu anggota di Satupena Sumbar, di sana merupakan organisasi kumpulan para penulis. Pengorbanan yang dilakukan mungkin mulai dari waktu, karena seringkali waktu yg seharusnya untuk istirahat kadang digunakan untuk organisasi.
Pengalaman menjadi aktivis ini merupakan hal yang paling berkesan bagi wisudawati tersebut. Pengorbanan waktu yang diberikannya untuk berorganisasi ternyata membuahkan hasil. “Ini adalah sesuatu yang tak pernah terbayangkan sebelumnya,” sebutnya.
Selain itu, orang tua dari husna, Jasmani mengungkapkan, Ia merasa sangat bsenang dan bangga dengan penacapian anaknya. “Sebelumnya tidak terbayangkan Husna akan menjadi seorang aktivis, namun bahagia rasanya,” tuturnya.
Dalam pencapaian tersebut, peran orang tua sangat penting, Jasmani sangat mendukung dan selalu mendoakan anaknya dalam hal apapun. “Selalu berdoa, dan menasihati setiap ia pergi ke kampus,”ujarnya.
Berkaitan dengan hal itu, Wakil Dekan (WD) III FUSA, Eliana Siregar mengungkapkan, Ia kurang mengenal sosok husna, namun para aktivis yang dipilih berdasarkan tim rapat kemahasiswaan. “Saya hanya mengenal sosok aktivis pada saat wawancara, namun ia tergolong berprestasi,” ungkapnya.
Harapannya, semoga semakin banyak aktivis yang lahir, hingga kuota bisa bertambah. “Semoga di masa yang akan datang lebih banyak lagi,” tutupnya. (Ira)
Wartawan : Siska Maharani