Suarakampus.com- Kembali hadirkan Semester Antara (SA), UIN Imam Bonjol Padang dorong mahasiswa lulus tepat waktu. Diketahui pelaksanaan SA ini akan dimulai pada bulan Juli-Agustus.
Berdasarkan surat lampiran No B.1565/Un.13/R/B.IV/PP.00.9/06/2003 yang diberikan oleh pihak kampus ke lingkungan fakultas tentang pelaksanaan SA. Bahwa setiap Program Studi (Prodi) dapat melaksanakan SA di antara dua semester.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Yasrul Huda menuturkan pelaksanaan SA juga berpedoman dalam pasal 16 ayat 4-6 pada buku pedoman UIN IB tahun 2018. “SA ini juga bentuk dari permintaan mahasiswa,” jelasnya.
“Pelaksanaan SA sebelumnya juga pernah dilakukan semasa masih Institut Agama Islam Negeri (IAIN),” sambungnya.
Kata dia, berdasarkan buku pedoman tersebut pelaksanaan SA bertujuan untuk mempercepat kelulusan mahasiswa. “Jadi bagi mahasiswa yang gagal bisa mengulang di SA,” tuturnya.
Ia menyebutkan mekanisme pendaftaran SA bisa melalui fakultas atau mengajukan diri untuk mata kuliahnya. “Boleh mengulang mata kuliah semester genap maupun ganjil,” ungkapnya.
“Maksimal mahasiswa bisa mengambil sembilan mata kuliah,” tegas Yasrul.
Yasrul mengatakan dalam setiap rombangan belajar SA harus terdiri paling kurang 5 orang dan maksimal 25 orang dengan membayar Rp100.000 per Skor Kredit Sementara (SKS). “Biaya tersebut digunakan untuk dosen dan fasilitas mahasiswa,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, mahasiswa Komisi Penyiaran Islam (KPI), Rahman Ilham mengungkapkan rasa syukur karena dengan SA bisa mengulang mata kuliah yang gagal. “Biaya yang ditawarkan juga lebih murah dibandingkan Uang Kuliah Tunggal (UKT),” katanya.
Hal tersebut juga dirasakan oleh mahasiswa Perbandingan Mahzab (PM), Fatur Fadli menyebutkan SA ini merupakan program yang sudah lama dinantikan oleh mahasiswa. “Kami mahasiswa menyambut baik program ini,” lugasnya.
“Saya juga berencana memperbaiki nilai yang gagal,” tambahnya.
Ia berharap dengan adanya SA mahasiswa UIN IB tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan mata kuliah yang gagal. “Kuliah itu memang masa normalnya empat tahun,” tutupnya. (wng)
Wartawan : Fajar Hadiansyah dan Mifa Nurhaliza (Mg).