Suarakampus.com- Seorang mahasiswa harus peka terhadap isu dan problematika bangsa dan agama di Indonesia. Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAZ) Kabupaten Padang Pariaman, Rahmat Tk Sulaiman dalam Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Tingkat Lanjut (PKML) di Aula Mansur Dt. Nagari Basa, Jumat (23/12).
Rahmat menyampaikan problematika berbangsa dan beragama adalah hal yang sangat urgen untuk dituntaskan. Katanya, ada banyak permasalahan yang terjadi di Indonesia saat ini, diantaranya soal krisis moral dan profesionalitas, rasisme, tindakan diskriminasi, korupsi, nepotisme, bullying, pengangguran, KUHP bermasalah serta kekerasan seksual.
“Sebagai mahasiswa, tentunya kita harus peka terhadap masalah di negara kita sendiri,” ucapnya.
“Jika terus dibiarkan, hal ini dapat mengancam disintegrasi negara,” sambungnya.
Kemudian, ia menuturkan seluruh mahasiswa merupakan sumber ilmu bagi masyarakat luar yang tidak tersentuh pendidikan. “Kita harus menggali ilmu sebanyak mungkin dan mengenal potensi yang ada dalam diri,” ujar Konsultan BAZNAS itu.
Rahmat juga menerangkan soal peran mahasiswa sebagai agen perubahan dan kontrol sosial. Ia menyebut, selaku agent of change, mahasiswa harus mampu berevolusi ke arah yang lebih baik serta bertransformasi menuju masyarakat cerdas dan unggul.
“Mahasiswa itu harus mampu membawa perubahan yang besar bagi masyarakat,” tegasnya.
Lanjutnya, selain agent of change, mahasiswa juga sebagai social control. Kata dia, social control adalah sikap kepedulian mahasiswa terhadap dialektika permasalahan sosial di kalangan masyarakat.
“Saat ini, masih banyak mahasiswa dengan idealisme yang tinggi, karena itulah dibutuhkan sikap social control tersebut,” jelasnya.
“Ada juga yang mementingkan diri sendiri (apatis) dan ada juga yang mengharapkan imbalan (pragmatis),” tambahnya.
Rahmat berharap agar mahasiswa saat ini bisa berproses secara maksimal demi menjawab problematika bangsa Indonesia ke depannya. “Pahamlah dengan masalah kita dan tuntaskan dengan cara yang beretika,” tuturnya. (hry)
Wartawan: Januarica Amora Putri (Mg) dan Rifda Fadhilah Dzikra (Mg)