Suarakampus.com- Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) UIN IB, Abdullah Khusairi menyebutkan, media pers perlu dibenahi, agar informasi yang diterima publik terhindar dari hoax. Hal tersebut dikatakan saat Hari Pers Nasional (HPN) 2023, Rabu (09/02).
Abdullah mengatakan, bahwa media massa saat ini mengalami kesenjangan. Kendati demikian, munculnya berbagai platform yang mengisi ruang publik. “Saat ini Pers semakin tertinggal, dan bergeser kebelakang. Sementara media sosial semakin maju,“ kata Abdul lewat akun snackvidionya itu.
Lanjutnya, ia mengatakan, masyarakat lebih mengutamakan informasi ketenaran dibandingkan kualitas berita. “Saat ini, berita yang berkualitas digantikan dengan informasi sensasional,” ucapnya.
Kemudian, Abdul menuturkan, media Pers juga harus bekerja membanjiri kanal dan platform dengan berita-berita baik, mencerdaskan, dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. “Setiap orang yang terlibat dalam dunia pers, menyadari akan ketertinggalan dan berbenah di tengah konvergensi media,” tuturnya.
“HPN 2023 sebagai momentum untuk memperkuat kebebasan pers saat ini yang beetanggung jawab,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Fakultas Adab dan Humaniora, Danil Chaniago mengungkapkan Pers tetap menjadi kontrol sosial yang tetap eksis saat ini bahkan dikalangan mahasiswa. “Pers mahasiswa berfungsi sebagai media pergerakan dalam kampus,” terangnya.
Sementara itu, Danil mengatakan Pers mahasiswa tidak sepenuhnya menjadi media kontrol sosial. Pasalnya, sering mendapat intervensi dari kampus. “Salah satu faktor intervensinya yaitu dilihat dari segi pendanaan yang diberikan oleh kampus,” tuturnya.
Danil berharap, wartawan kedepannya mengutamakan kualitas berita dan memberitakan edukasi yang dibutuhkan pembaca. “Semoga dengan peringata HPN 2023 ini, masa depan Pers lebih cerah,” tutupnya. (una)
Wartawan : Nadia Sri Rezeki (Mg), Idhar Rahman
