Suarakampus.com- Aksi demonstrasi kepemimpinan masa jabatan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Sumatra Barat (Sumbar) siapkan 800 aparat kepolisian. Tidak hanya itu, 100 orang TNI juga turut terjun untuk mengawal jalannya aksi.
Berdasarkan pantauan suarakampus.com, pihak Kapolda sudah siap memasang security barier di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar. Selain itu, gas air mata juga telah dipersiapkan Polda Sumbar, ketika aksi tidak lagi berjalan kondusif.
Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa Putra mengatakan, sebelumnya sudah terjadi koordinasi antara pihak Polda dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Korlap, untuk tetap menjaga keamanan dan kekondusifan nantinya.
“Keamanan ini dilakukan secara humanis dan tentunya melayani dengan baik aksi,” katanya, Senin (11/04).
Lanjutnya, aksi ini sudah terkoordinir dengan pengawalan pihak Polda mulai dari titik kumpul hingga lokasi. “Hal ini dilakukan agar aksi berjalan kondusif,” ucapnya.
Ia menjelaskan, bahwa pihak Polda juga sudah laporkan hal ini kepada jajaran DPRD, jika mahasiswa akan lakukan pertemuan pada hari ini. “Kami telah minta kepada Ketua DPRD agar dapat hadir pada aksi ini,” jelasnya.
Kemudian, kata Teddy ada sekitar 1000 mahasiswa yang tergabung dalam aksi demonstrasi ini. “Berdasarkan pemberitahuan mahasiswa yang ikut andil ada sebanyak 1000 orang,” sebutnya.
Kendati demikian, Teddy menuturkan Polda juga melakukan antisipasi keikutsertaan siswa/i yang anarkis dalam aksi ini nantinya. “Kami juga sudah mensosialisasikan hal ini kepada kepala sekolah se Kota Padang, untuk tidak izinkan murid turun aksi,” tuturnya.
Ia menegaskan aksi hanya diperuntukkan bagi mahasiswa, dan tidak dibenarkan siswa ikut di dalamnya. “Aksi ini hanya boleh dilakukan oleh mahasiswa saja,” tegasnya.
Sambungnya, jika massa aksi banyak nantinya maka, akan dilakukan rekayasa lalu lintas. “Kita lihat saja situasi nanti jika tidak memungkinkan maka akan dilakukan rekayasa lalu lintas,” tutupnya. (ndn)
Wartawan: Nada Asa