Suarakampus.com- Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang laksanakan ujian komprehensif mahasiswa secara daring dan luring. Pelaksanaan metode seperti ini menuai respon beragam dari mahasiswa yang melaksanakan ujian.
Selaku Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Muhammad Ibnu Khaldun mengatakan, penggunaan metode tersebut dinilai baik dalam pelaksanaannya. “Pelaksanaannya sampai sejauh ini bagi saya cukup bagus, karena dimulai sesuai tanggal yang telah ditetapkan,” katanya saat diwawancarai wartawan suarakampus.com, Selasa (09/02).
Namun, kendala yang dirasakan saat ujian komprehensif ketika ujian terkendala jaringan bagi yang melaksanakan secara online. “Sejauh ini kendala yang dirasakan yaitu waktu mulainya ujian tertunda dan ujian secara online terdapat gangguan sinyal,” ungkapnya.
Senada dengan Ibnu, mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam, Aqima Sholehati menuturkan pelaksanaan ujian komprehesif awalnya secara daring, namun beberapa dosen ada yang meminta secara langsung.
“Saya berharap ujian komprehensif lancar dan dosen dalam pelaksanaan ujian dapat sesuai dengan jadwal,” sambungnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Dekan I FDIK, Sarwan mengatakan sebenarnya ujian komprehensif dilaksanakan secara daring sebagaimana dari Surat Edaran (SE) Rektor.
Namun, ada beberapa dosen mengambil kebijakan berbeda karena banyak peserta ujian yang hadir secara luring. “Sebelumnya sudah katakan ke dosen apapun alasannya sebenarnya tidak terima, tetapi membatalkan ujian secara daring ini tidak bisa,” jelasnya.
Lanjutnya, tidak semua mahasiswa bisa melaksanakan ujian komprehensif secara luring. “Kebijakan secara luring hanya untuk mahasiswa di Padang, yang di luar Padang dilaksanakan di daerah masing-masing secara online,” tambahnya.
Kemudian, Sarwan berharap pelaksanaan ujian komprehensif dapat berjalan secara cepat dan sesuai dengan waktu yang ditentukan. “Saya berharap ujian tetap terlaksana sampai selesai,” harapnya. (gfr)
Wartawan : Dini Harianti