Suarakampus.com- Dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) UIN Imam Bonjol Padang, tahun 2025 tercatat sebesar Rp 194,2 miliar, ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal tersebut dijelaskan oleh Analisis Pengelola Keuangan (APK), Aryanaldi, Selasa (25/03).
Anggaran awal untuk DIPA semulanya sebesar Rp 254,6 miliar, yang kemudian mengalami pemangakasan efisiensi anggaran sebesar Rp 60,414 miliar.
Naldi mengatakan, tahun 2025 hanya terdapat dua sumber dana UIN Imam Bonjol Padang, yaitu Rupiah Murni (RM) dan Badan Layanan Umum (BLU). Sudah tiga tahun dana SBSN tidak diperoleh.
“Dana SBSN melalui seleksi seluruh PTKIN, kemarin sudah mengajukan proposal, namun belun ada respon,”katanya.
Lanjutnya, sebanyak Rp 6,276 miliar dana RM yang diberikan untuk tahun 2025, digunakan untuk penunjang kegiatan tri darma peguruan tinggi. “Dana RM untuk penunjang kegiatan tri darma,”sebutnya.
Kemudian Naldi menuturkan, dana BLU tahun 2025 hanya diperoleh Rp 52,901 miliar. Hal ini kerena dampak dari efisiensi anggaran. “Dana BLU dan RM menurun karna efisiensi anggaran,”ungkapnya.
Kendati demikian, nantinya sisa dana tahun 2025 akan menjadi saldo awal untuk sumber dana yang dari BLU. “Untuk sumber dana dari RM itu hanya bisa diambil sesuai kebutuhan kita saja,”jelasnya.
Ia menjelaskan, dana RM tahun 2025 digunakan untuk gaji dan penelitian. “Dana untuk penelitian sekitar 2,9 miliar,”pungkasnya.
Lalu ia berharap, efisiensi anggaran mengalami kelonggaran, karna efisiensi dana yang diperoleh membuat segala kegiatan dilakukan berat. “Berat sekali terkena dampak efisiensi, semoga kedepannya lebih bisa meringankan,” tutupnya (red).
Wartawan: Elsa Mayora