Suarakampus.com– Pembentukan Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) UIN Imam Bonjol Padang telah capai tahap administrasi, dan akan rampung serta diresmikan pada Desember 2023 mendatang. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) Psikologi Islam (PI), Reza Fahmi saat diwawancarai tim suarakampus.com, Senin (30/01).
“Prodi PI sudah menjadi prodi di Fakultas Ushuludin dan Studi Agama (FUSA), dan nantinya akan dipindahkan ke FPK,” katanya.
Lanjutnya, Prodi yang akan menempati FPK yaitu yang berkaitan dengan psikologi dan kesehatan. Beriringan dengan hal itu, yang akan mengisi FUSA yaitu Prodi Tasawuf dan Psikoterapi.
“Rencana awal FPK akan diisi oleh dua prodi terlebih dahulu, yaitu psikologi dan farmasi. Sementara itu, FUSA akan diisi pula dengan Prodi Tasawuf dan Psikoterapi,” katanya.
Kemudian Reza juga menjelaskan, kesiapan dari pendirian FPK sudah sampai kepada rapat senat yang akan dilaksanakan pada 01 Februari 2023. Kemudian akan diajukan ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) dan proses dari pengurusan ini sangat lama. “Persiapannya mulai dari pengusulan, surat pengusulan, peninjauan lapangan, penilaian dan surat keputusan,” sebutnya.
Selain itu, Reza mengungkapkan daya tampung untuk mahasiswa pertama sekitar 250 orang. Semester genap Prodi PI masih berada di Fakultas Ushuludin. “Sebelum persiapan administrasi selesai, mahasiswa PI masih tetap di FUSA,” tutupnya.
Menanggapi hal itu, salah seorang mahasiswa Prodi PI Idya Putri Islami mengaku sangat senang dan menantikan berdirinya FPK. “Kami sudah mendapat informasi ini dari ketua prodi, dan baru-baru ini telah di validasi.” pungkasnya.
Sama halnya dengan Idya, Nurul Hanifa juga mengatakan pendirian FPK merupakan terobosan yang luar biasa. Selain itu, ia merasa bangga akan berdirinya FPK dan dengan hal ini dapat menunjang kemajuan UIN Imam Bonjol Padang kedepannya.
“Saya berharap FPK nantinya memiliki fasilitas dan tenaga pengajar yang memadai sehingga mempermudah proses perkuliahan,” harapnya. (Ifw)
Wartawan: Ikhsan Nur Hidayat (Mg) dan Nadia Sri Rezeki (Mg)