Suarakampus.com- Wali Nagari Kajai, Ramadhani catat kerugian infrastrukur akibat gempa yang terjadi sepekan lalu di kenagarian Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat ditaksir mencapai 24,6 Miliar. Kerugian ini dihitung dengan delapan jorong mengalami kerusakan.
“Kerugian dihitung dari kerusakan delapan Jorong, seperti Jorong Tanjung Beruang, Jorong Pasar Lamo, Jorong Kp. Alang, Jorong Limpato, Jorong Rimbo Batu, Jorong Lubuk Sarik, Jorong Timbo Abu dan Jorong Mudiak simpang,” jelas Wali Nagari Kenagarian Kajai saat diwawancarai langsung, Sabtu (05/03).
Dari data yang diperoleh tim suarakampus.com, tercatat ada sebanyak 2.147 jumlah unit rumah mengalami rusak berat. “Sebanyak 133 rusak ringan, 314 rusak sedang dan 2.147 mengalami rusak berat,” ucap Ramdhani.
Lanjutnya, ia mengatakan ada sekitar 13.141 jiwa di Kenagarian Kajai, yang kini sebanyak 11.000 lebih warga terpaksa mengungsi. “Rata-rata warga di sini mengungsi, itu ada ribuan warga,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Masyarakat dan Budaya Muhadjir Effendy menegaskan, agar Pemerintah Daerah segera melakukan percepatan validasi data korban gempa dan kerusakan infrastruktur, terkhusus rumah warga korban gempa pada tanggal 10 Maret mendatang.
“Validasi data korban dan pengungsi harus bergerak cepat, karena nanti ada pemberian bantuan kepada warga,” katanya saat lakukan siaran pers di Kantor Bupati Pasaman Barat, Kamis (03/03).
Kendati demikian, kata dia, untuk mengantisipasi tempat tinggal warga, dirinya berencana untuk memberikan hunian sementara bagi warga yang rumahnya tidak bisa dihuni. “Semoga ini bisa segera di finalkan,” tegasnya.
Kemudian, untuk kondisi sekarang ini Muhadjir menginginkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) agar bisa memenuhi kebutuhan pengungsi, terutama untuk kebutuhan dasar.
“Saya lihat bantuan sudah ada, namun perlu sejalan dengan data pengungsi di tiap-tiap lokasi. Agar jumlah orang di sana sesuai dengan kebutuhan,” kata Muhadjir. (nsa)
Wartawan: Hungri Somi Julta