Suarakampus.com- Sejumlah mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama-Agama (FUSA) mengeluhkan kondisi kelas yang panas akibat AC rusak di Gedung FUSA. Masalah yang berlangsung sejak semester awal ini belum mendapatkan solusi meski sudah dilaporkan ke pihak kampus, Kamis (05/06).
Mahasiswa FUSA, Suci mengatakan, panas dalam ruangan akibat AC rusak membuatnya sulit fokus belajar. “Saya harus mengipaskan buku saking gerahnya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, awalnya hanya dua kelas yang bermasalah namun kini telah bertambah menjadi empat kelas. “Sebelumnya hanya ruang 051 dan 052, sekarang ruang 045 hingga 048 juga terasa panas,” ujarnya.
Suci menuturkan, suhu ruangan tiba-tiba menjadi panas dan membuat mahasiswa berkeringat sehingga tidak bisa fokus belajar.
Kendati demikian, mahasiswa Program Studi Studi Agama-Agama (SAA), Zahra menyoroti, prodinya selalu ditempatkan di ruangan yang AC-nya rusak seperti ruang 051 dan 052. “Kami mendapat jadwal di ruangan yang sama tiga kali seminggu,” katanya.
Ia menjelaskan teman-temannya berinisial Z sudah melapor ke pihak kampus bersama Ketua Program Studi, namun masih belum ada keberlanjutan. “Kami dijanjikan pendingin ruangan, tapi sampai sekarang belum ada,” tambahnya.
Zahra mengungkapkan, pihak kampus mengarahkan mereka ke aula atau auditorium. “Tempat itu sering dipakai untuk acara lain dan mengakibatkan bentrok jadwal,” katanya.
Kondisi semakin parah saat mengikuti kelas siang hari di lantai tiga. “Kipas hanya satu dan kekuatannya sudah tidak terasa,” tambahnya.
Mahasiswa lainnya, Ilel menyebutkan, salah satu penyebab utama kerusakan AC adalah kebiasaan membuka jendela dan pintu saat AC menyala. “Hal ini tidak hanya merusak unit pendingin, tetapi juga meningkatkan penggunaan listrik secara tidak efisien,” katanya.
Ia berharap, libur kuliah dimanfaatkan untuk memperbaiki semua AC yang rusak. “Semoga mahasiswa baru bisa belajar dengan nyaman dan tenang mengikuti pembelajaran,” tutupnya. (Lya)
Wartawan: Zahra Mustika (Mg)