Suarakampus.com- Calon Presiden (Capres RI) nomor urut satu, Anies Rasyid Baswedan adakan kampanye akbar di Parkiran GOR Haji Agus Salim, Kota Padang. Tidak hanya berorasi, Anies menggunakan momentum tersebut untuk mendengarkan keluhan masyarakat dari berbagai latar belakang.
Salah satu peserta Kampanye yang diberikan kesempatan, Eti Bahar, mengungkapkan keluh kesahnya sebagai ibu rumah tangga sekaligus tulang punggung keluarga. “Kalau mengandalkan penghasilan suami saja, kebutuhan sehari-hari tidak akan terpenuhi,” tuturnya
Ia berharap jika Anies terpilih dalam pemilu mendatang, hendaknya dapat meningkatkan perhatiannya terhadap perekonomian rakyat. “Tolong perhatikan kami sebagai ibu-ibu yang membantu perekonomian keluarganya pak,” imbuhnya.
Selanjutnya salah seorang nelayan yang menghadiri kampanye tersebut, Yuneldi, menyampaikan keluh kesahnya terkait pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM). ”Nelayan yang ada di pesisir sangat susah untuk memperoleh BBM karena pertamina telah membatasi berdasarkan Undang-undang,” sebutnya.
Ia juga memaparkan permasalahan pendidikan di Indonesia yang tidak kunjung membaik. “Biaya pendidikan sangat tinggi sehingga banyak anak-anak nelayan yang putus sekolah, kebanyakan anak kami hanya sekolah sampai jenjang SD karena kami tidak mampu,” jelasnya.
Lanjutnya, ia juga menyinggung masalah penangkapan ikan secara ilegal di Pantai Padang, dengan cara buka cincin dan meledakkan terumbu karang. “Jika terumbu karang sudah dibom, kami akan sangat kesulitan mendapatkan tangkapan,” ucapnya.
Kemudian salah seorang perwakilan mahasiswa Sumbar, menyampaikan keluhannya mengenai sulitnya lapangan pekerjaan bagi para fresh graduate. “Setiap semesternya, Universitas se-Sumbar ini meluluskan ribuan sarjana, akan tetapi lapangan pekerjaan untuk para lulusan begitu sulitnya, sehingga menambah angka pengangguran di Negeri ini,” katanya.
Ia juga menambahkan keluh kesahnya terhadap kurangnya ruang publikasi bagi kreativitas anak-anak bangsa.“Semoga bapak bisa memperbaiki semuanya jika bapak terpilih nantinya,” tutupnya. (red)
Wartawan : Hurrum Nur Muharom, Asri Jamil, dan Rifda Fadhilah Dzikra
