Suarakampus.com- Kebakaran di Pondok Pesantren Tarbiyah Islmamiyah at-Taqwa Canduang, Kabupaten Agam mengakibatkan satu aula dan tiga kelas habis dilalap si jago merah. Penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan, Jum’at (27/01).
Kepala Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah at-Taqwa Canduang, Akhyar Fuadi menceritakan kronologi berawal dari setelah selesai shalat Jum’at, salah seorang warga melihat kobaran api. “Kejadian berawal sekitar pukul 14.00 wib, yang melihat kejadian ini adalah penduduk setempat,” sampainya.
Lanjutnya, warga yang melihat mengabarkan kejadian tersebut kepada salah seorang santri asrama yang berada di sana. “Setelah diberitahukan kepada salah seorang santri, santri tersebut langsung berlari dan mengabarkan pada teman lainnya,” sambungnya.
Senada dengan itu, salah seorang guru, Darno menelpon pemadam kebakaran dan api berhasil dipadamkan sekitar 15 menit. “Dua pemadam kebakaran dari kota Bukittinggi dan dua lagi dari kabupaten Agam,” ujarnya.
Dari kebakaran tersebut, mengakibatkan sekitar 60 meja, 70 kursi, dan beberapa tikar yang berada di ruangan tersebut habis terbakar dan tidak ada yang tersisa. “Bangunan yang terbakar tersebut dengan tingkat dua dan berlantai papan yang berukuran 8×24 meter,” terangnya.
Diketahui pada saat hari Kamis malam sebelum kejadian, bangunan yang terbakar tersebut sempat digunakan melakukan kegiatan Persatuan Anak Siak Tarbiyah Islamiyah (PASTI), sehingga semua kurusi dan meja dibawa ke aula untuk acara.
Dia menjelaskan titik api diduga muncul dari lantai dua, karena lantainya dari triplek, sementara lantai satu terbuat dari bahan beton yang tidak memungkinkan sebab munculnya api. “Sampai pada saat sekarang ini penyebab kebakaran masih di selidiki,” sebutnya.
Dihitung dari seluruh kondisi bangunan yang terbakar cukup besar kerugian yang dialami. “Perkiraan kerugian berkisar Rp250.000.000 hingga Rp300.000.000,” katanya.
Pada sampai saat sekarang ini kita sudah menerima donasi dari jamaah tarbiyah, partisipan tarbiyah, dan civitas Taqwa. donasi yang kita terima sampai saat sekarang ini sekitar Rp2.000.000,” ungkapnya.
Ia berharap atas ujian yang menimpa tersebut bisa diselesaikan bersama-sama dan mencari solusinya. “Semoga kajadian ini bisa ditangani oleh seluruh pihak,” harapnya.
Kendati demikian, salah seorang alumni Pondok Pesantren at-Taqwa tersebut Shinta mengatakan, turut berduka atas musibah yang terjadi di Ponpes Tarbiyah Islamiyah tersebut. “Saya sangat prihatin atas kejadian ini,” ungkapnya.
Lalu dia menyampaikan adanya usulan untuk melakukan open donasi agar membantu meringankan musibah yang dialami oleh Ponpes at-Taqwa. “Kita mengumpulkan dana untuk membatu saudara kita sendri,” pungkasnya.
Open Donasi tersebut juga dilakukan oleh beberapa alumni lainnya untuk saling membantu. Sampai pada saat sekarang sudah 11 orang yang melakukan TF ke rekening pribadinya agar bisa diserahkan langsung ke pihak Ponpes. “Alhamdulillah saat ini sudah terkumpul beberapa dana meskipun tidak banyak,” tuturnya.
Dana tersebut akan diserahkan langsung kepada k
Kepala Sekolah Ponpes at-Taqwa tersebut pada hari Minggu besok sembari menunggu tambahan dana yang terkumpul. “Semua donasi yang sudah terkumpul akan kami berikan kepada yang bersangkutan,” tutupnya. (red)
Wartawan: Miftahul Rahman