Oleh: Zikri Maulana
(Mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga)
PEMIRA Itu Apa, Sih?
Salah satu syarat suatu kampus dikategorikan sebagai kampus yang demokratis adalah dengan adanya pergantian Jabatan yang dilaksanakan melalui pemilihan umum. Pemilihan Umum Raya (pemilu) merupakan sarana demokrasi untuk memilih wakil mahasiswa atau presiden mahasiswa yang melibatkan seluruh warga kampus. UIN Imam Bonjol, sebagai kampus yang demokratis, rutin melaksanakan Pemira setiap satu tahun sekali, tetapi dua tahun belakangan hanya untuk perwakilan saja.
Lantas Kenapa Ada Sistem Perwakilan?
Ada beberapa alasan yang sering disebutkan mengenai penerapan sistem perwakilan ini:
Fakta pertama mengatakan bahwasanya sistem perwakilan ini bukan hanya dua tahun yang lalu diadakan, namun jauh dari tahun itupun sudah pernah dilakukan. banyak yang bilang tidak adanya dana? kenapa kita tidak adakan saja kegiatannya secara online?
Fakta kedua mengatakan jikalau Pemira itu dilaksanakan, kami takut bahwasanya anak Aktivis Dakwah Kampus (ADK) saja yang memenangkannya. karena semuanya terfokuskan pada satu titik saja presmanya dan jumlah anak ADK lebih dominan dikampus.
Fakta ketiga mengatakan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) memudahkan paham radikalisme dan intoleransi berkembang dengan keberadaan Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus atau OKP memicu adanya konflik.
Fakta keempat OKP merusak tatanan kehidupan di Ormawa, yang awalnya demokrasi (pemira) sekarang dibuat dengan sistem perwakilan (Mubes) dan anehnya lagi syarat Latihan Kepemimpinan Dasar bisa diganti atau disamakan dengan latihan basic di OKP tersebut.
Kenapa Harus Pemira?
Karena pasca kampus nanti pasti kita akan dihadapkan dengan PILPRES, PILGUB, PILKADA maupun pemilihan tingkat Nagari, RW dan RT. nah, ketika dikampus saja kita dihadapkan dengan sistem perwakilan, otomatis berdampak pada mahasiswa kita yang tidak siap dengan hal tersebut.
Dengan sistem permiralah kita diajarkan bagaimana politik itu yang dilakukan dengan sistem demokrasi. bagaimana kita menyikapinya jikalau paslon kita terpilih atau tidaknya atau bahkan kita sendiri yang menjadi paslon tersebut. pasti disana kita bisa harus menggunakan strategi yang terbaik (tidak menggunakan cara yang kotor)
Dengan sistem permira inilah kita bisa menjadi dewasa secara demokrasi, dan siap akan hal-hal yang terjadi suatu saat nanti pada pasca kampus.