Suarakampus.com– Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) UIN Imam Bonjol Padang membuka penyewaan gedung untuk resepsi walimatul urs. Hal tersebut dilakukan guna menambah penghasilan dari bisnis kampus.
Menanggapi hal tersebut, salah seorang mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga (HK) Ringga Pratama mengatakan, terkait adanya penyewaan gedung di kampus merupakan hal yang wajar guna menambah pemasukkan kampus. “Menurut saya penyewaan gedung kampus yang di gunakan untuk pesta itu wajar-wajar saja, tapi sesuaikan dengan ketentuannya,” sebutnya.
Kendati demikian, ia tidak menyetujui apabila adanya diskriminasi antara kepentingan mahasiswa dengan kepentingan luar. “Jangan sampai menghilangkan atau mengurangi dari kepentingan mahasiswa juga” tambahnya.
Senada dengan itu, Mahasiswa Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Farhan Desna Adilah, juga menyetujui penyewaan penyewaan tersebut. Tetapi tidak mengurangi kepentingan mahasiswa.”Positifnya sebagai pemasukan kampus. Namun dari segi negatifnya bisa menghalangi kegiatan mahasiswa,” ujarnya.
Berbeda dari Farhan dan Ringga, Mahasiswa Program Studi Hukum Tata Negara (HTN) Beni Saputra, mengatakan dirinya tidak menyetujui adanya penyewaan gedung di kampus, ia menyebut hal tersebut kurang etis seolah pemerintah tidak loyal terhadap kampus negeri ini.
“Kurang etis sih, karna apa, ya fasilitas kampus ya kampus dong yang make seperti mahasiswa dengan berbagai kegiatan nya dong yang make, bukan untuk ladang bisnis,” katanya.
Lanjutnya, seharusnya pengelolaan pasti lebih mengutamakan mahasiswa daripada orang luar yang hanya sekedar mengadakan pesta perkawinan. “Dan yang pasti dalam peminjaman dan penyewaan terkait mahasiswa tolong diperhatikan dan dipermudah” katanya.
Ia berharap agar kampus menyesuaikan kepentingan mahasiswa yang utama dibanding kepentingan bisnis, “Semoga pihak kampus dapat menyesuaikan kepentingan mana yang seharusnya didahulukan” tutupnya. (ifw)
Wartawan: Nadia Sri Rezeki (Mg) dan Putri Aisyah (Mg)
