Gerhana Wajah di Singgasana Rapat

Ilustrasi (sumber: verlandi Putra/SuaraKampus.com)

Oleh: Verlandi putra (Mahasiswi Program Studi Tadris Bahasa Inggris UIN IB)

Langkah berjejak di lantai kaca
Ruang berbisik dalam senyap
Namun di sudut bersandar renta
Seraut muka merajut gelap

Duduk bersila dalam berjaga
Puasa menuntun diri bertahan
Namun tatapannya meranggas nyawa
Seakan dunia runtuh perlahan

Kening berlipat mata berpijar
Bibir terkatup tanpa suara
Namun badai menjalar liar
Menebar resah tanpa jeda

Segala topik hilang makna
Tiap kata menguap hampa
Sebab wajahnya menyimpan gulita
Memadat ruangan serupa neraka

Entah siapa yang mencuri harinya
Entah mengapa begitu pekat
Rapat berjalan bagai nestapa
Terkukung aura nan teramat sesat

Sungguh duka bukan kutukan
Tak perlu disebar dalam tatap
Tak perlu wajah menjadi pesan
Membawa geram dalam gelap

Jika amarah membakar dada
Simpanlah dalam genggaman erat
Bukan disiram dalam udara
Membiakkan risau sekarat-sekarat

Puasa menuntut tabah nan teduh
Menahan luka menahan bara
Namun ia menjelma langit mendung
Mengubur fajar dalam gulana

Tiap detik berliku lamban
Sebab muramnya melilit dada
Menebar beku bagai kutukan
Menjadikan sesi kian tersiksa

Siapa yang tega merampas damai
Siapa yang tega menebar sunyi
Mungkin daku tak ingin tahu
Namun wajahnya meracun bumi

Mereka bertanya tanpa bahasa
“Apakah rapat ini terlalu panjang?”
Ataukah hanya badai hatinya
Yang membungkam waktu dalam bayang

Ingin berseru ingin mengguncang
Namun kutahu tak ada guna
Sebab beku telah menjalar garang
Memagut suasana dalam derita

Jika amarah tak bisa sirna
Jika resah tak bisa reda
Biarlah daku menunduk saja
Menghindar dari racun matanya

Esok lusa mungkin terjadi
Sosok lain membawa badai
Mungkin daku mungkin sendiri
Menjadi kelam di tengah damai

Sungguh muram seharusnya sirna
Bukan dipahat dalam sorot lara
Jika rapat ingin segera usai
Cukup tersenyum meski tersiksa

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Pelantikan Pengurus KAMMI UIN IB, Kader Didorong Aktif Berkontribusi

Next Post

Menyesal Boleh, Menyerah Jangan!

Related Posts

Kamu yang Tahu

Oleh : Zelzira Miky Lezia Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam UIN Imam Bonjol Padanng Orang-orang melihat senyummuTapi tak tahu…
Selengkapnya
Total
0
Share