Ruang Harap

Ilustrasi seorang pemuda berdiri sendiri di tengah jembatan (Sumber: Pixabay)

Oleh: Hary Elta Pratama

Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah UIN Imam Bonjol Padang

Mengapa sepi itu hanya bicara dengan bahasa sunyi
Sungguh, kata-kataku bak periuk api
Terbelit tanda baca, terbatas oleh frasa yang riup
Bisakah udara bertiup jika pintu tertutup?

Apakah dunia tak menegurku?
Karena enggan menghabiskan musim dalam hutan khayal
Menginjak tanah becek dan menonton pepat pejal
Siapa yang tak rindu dengan aroma luka rumput
Dan juga tulisan burung kicau yang lembut?

Sepi puisiku memantul dalam kehampaan ruang
Selalu melanglang mengitari diri sendiri
Berharap melepas hujan dan tangis dengan riang
Tapi apalah guna jika langit terbuai alunan sepi

Aku ingin padami semua cahaya surya
Biar ku tahu siapa yang terang saat gelap
Aku ingin genggam rembulan malam
Biar ku tahu siapa yang sedang berharap

Padang, 19 April 2022

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Lanjutkan Roda Kepemimpinan, UKM KRS-PMI UIN IB Lantik Pengurus Baru

Next Post

Kampung Ku Tercinta

Related Posts
Total
0
Share
403 Forbidden

403 Forbidden


nginx