Suarakampus.com- Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah, Seppi Mustion berhasil amankan posisi pertama cabang karya ilmiah pada Internasional Competition of Student Academic and Creativity (ICSAC) 2021. Kompetisi tersebut digelar pada 21-23 Oktober lalu secara daring.
ICSAC diselenggarakan tiga Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), yakni UIN Sumatera Utara, IAIN Lhokseumawe dan IAIN Padangsidimpuan dan diikuti 24 perguruan tinggi. Empat di antaranya perguruan tinggi Kolej Islam Teknologi Antarabangsa (KITAB) Pulang Pinang, Universiti Teknologi Mara Malaysia, Jamiyah Education Center of Singapore dan Yala University Thailand.
Seppi menceritakan alasan mengambil judul Pengembangan Industri Pariwisata Sumatra Barat Menyongsong Era 5.0 Melalui Aplikasi Sirancak, karena resah melihat beberapa oknum memainkan harga pada pariwisata. “Kadang ada oknum yang memainkan harga dan peta arah destinasi berbasis kearifan lokal tidak ada,” kata Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah, Senin (01/11).
Selanjutnya ia mengatakan aplikasi Sirancak ini diharapkan bisa mengembangkan UMKM secara mandiri serta memudahkan pengunjung dalam berwisata dan terhindar dari penipuan.
Ia mengaku senang dan bersyukur bisa menjadi pemenang pada perlombaan kancah internasional itu. “Alhamdulillah, saya tidak menyangka bisa menang,” ucapnya.
Pasalnya kata Seppi, perlu proses panjang dalam pencapaian itu, mulai mempersiapkan bahan karya ilmiah, syarat pendaftaran dan mencari ide gagasan penelitian sesuai tema.
Meski begitu, katanya sampai saat ini pihak kampus belum memberikan responsif atau reward. “Sampai saat ini belum ada respon dari kampus,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Rektor III sekaligus pembimbing Septi, Welhendri Azwar membenarkan pihak kampus belum memberikan reward, karena kampus belum memiliki anggaran. Kendati demikian, kampus tetap memberikan reward dalam bentuk penghargaan. “Saat ini tunjangan untuk mahasiswa berprestasi belum ada,” jelasnya.
Sambungnya, prestasi yang diraih oleh Seppi akan berdampak baik dan menaikkan akreditasi lembaga. “Kita bisa melatih diri untuk kreativitas,” ucapnya. (ulf)
Wartawan: Nada Asa, Izzatul dan Salsa
