Suarakampus.com- CEO Indofishstory, Akhsan Fikrillah mengungkapkan masyarakat Indonesia lebih akrab mengkonsumsi ikan impor ketimbang ikan dalam negeri. Hal tersebut dipicu oleh minimnya penelitian dan edukasi, serta terganggunya ekosistem perairan di Indonesia yang disebabkan pencemaran air dan penyebaran ikan impor.
“Umumnya sebagian besar aliran sungai sudah tercemar sehingga meresahkan habitat ikan lokal,” ungkapnya saat menyampaikan materi bertajuk Potensi Ikan Indonesia, Jumat (28/05).
Akhsan Fikrillah mengatakan banyaknya tersebar ikan impor pada perairan Indonesia seperti Ikan Nila, Patin, Lele Dumbo karena sudah lama di domestik serta juga dipengaruhi prinsip ekonomi, sebab ikan lokal bertubuh kecil dan belum terdomestikasi.
“Ikan kita bisa dijadikan komoditas hias, kalau pangan bisa dibilang masih jauh,” kata Coas Dasar-dasar Akuakultur 2019/2020 itu.
Sambungnya, jenis ikan yang populasinya sudah melemah seperti Ikan Belida dan populasi lainnya juga terancam. Pasalnya pencemaran air dan habitat Ikan introduksi seperti Nila di perairan.
Ia menjelaskan dengan adanya budidaya sedikit banyak mempengaruhi ekosistem. Tetapi ada beberapa sistem yang bisa digunakan untuk meminimalisir pencemaran itu, seperti bioremediasi.
“Saya sangat prihatin dengan ikan lokal karena lingkungannya rusak. Untuk itu ikan lokal juga butuh perhatian dari berbagai pihak, jangan melulu ikan impor yang diperhatikan,” harapnya. (ulf)
Wartawan: Salsabila Aulia Putri (Mg)