Suarakampus.com– Komunitas Motivator Milenial Indonesia (KMMI) gelar bincang nasional bersama Presiden Mahasiswa (Presma) dari berbagai universitas di Sumatera Barat. Kegiatan ini dilakukan melalui zoom meeting pada Sabtu (25/03).
Presma Universitas Putra Indonesia (UPI) Yayasan Perguruan Tinggi Komputer (YPTK) Padang, Qholib Ajib mengatakan peran birokrat cukup besar terhadap perkembangan ormawa, saling terintegrasi. “Seluruh aspek kegiatan ormawa murni atas independensi tanpa ada unsur kepentingan apapun,” ucapnya.
Dalam hal ini, ia menuturkan bahwa lingkungan kampus menjadi suatu tempat dimana mahasiswa dapat mengaktualisasikan diri dalam aspek apapun.
“Di UPI YPTK Padang sangat minim peran birokrat dalam mendukung organisasi mahasiswa,” lanjutnya.
Hal ini sejalan dengan Presma Universitas Fort De Kock (UFDK) Bukittinggi, Akbar Miftahul Rizki mengungkapkan adanya pro dan kontra dari mahasiswa terkait birokrat. “Kami sudah mencoba mengembangka kampus melalui kegiatan mahasiswa, tapi kampus enggan mendukung, hal ini menjadi salah satu faktor mahasiswa tidak ikut organisasi,” pungkasnya.
Irwandi selaku Presma Universitas Negeri Padang (UNP) berpendapat bahwa keinginan birokrasi tidak boleh dituruti mahasiswa sepenuhnya. “Organisaai mahasiswa bukan boneka birokrasi kampus para pemangku kepentingan,” tegasnya.
Berbeda dengan Presma UIN Imam Bonjol Padang, Nopalion mengaku UIN IB sendiri sangat mendukung dan membebaskan kegiatan kemahasiswaan di kampus dalam segala kegiatan.
“Semoga birokrat memahami apa yang dibutuhkan mahasiswa sekarang, harus lebih menfasilitasi kegiatan-kegiatan kemahasiswaan, serta mendukung kegiatan mahasiswa yang bersifat nasional,” tutupnya. (ifw)
Wartawan: Nur ‘Azizah Yunara Putri (Mg)
