Talkshow Kemuslimahan Bahas Peran Wanita bagi Peradaban Kehidupan

Suasana Talkshow Kemuslimahan Wanita dan Peradaban (Foto: Vilma Dilla/Kemuslimahan FA)

Suarakampus.com- Kemuslimahan Forum Studi Raudhatul Ulum, berkalaborasi dengan Forum Al-Irsyad dan Forum Kajian Riyadus Shalihin, Lembaga Dakwah Fakultas lingkup UIN Imam Bonjol Padang adakan Talkshow Kemuslimahan dengan tema Wanita dan Peradaban. Kegiatan ini dilangsungkan via Zoom Meeting, Minggu (31/01).

Selaku pemateri, Sapni Alpionika menjelaskan wanita adalah lambang kelembutan dan kasih sayang, tolak ukur majunya peradaban umat di masa depan karena ia melahirkan dan mendidik generasi di setiap masanya. “Islam mengatur bahwa wanita adalah makhluk mulia yang harus dihormati, disayangi, dilindungi dan dijaga,” katanya

Lanjutnya, karena wanita memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan, maka Rasulullah SAW menganjurkan agar setiap wanita mengutamakan pendidikan sebagai bekal mendidik generasinya. “Jika ingin menyiapkan generasi yang berkualitas, maka pendidikan perempuan yang harus dipersiapkan secara matang,” ujar Penulis buku Gratefull of Life itu.

Ketua Kemuslimahan Kerohanian Studi Islam Ulul Albab 2018/2019, Fadilla Syahadha memaparkan kedudukan wanita dalam perspektif sejarah. “Sebelum Islam datang, pada masa Yunani Kuno, Romawi, Arab Pra Islam kedudukan wanita sangatlah rendah, hingga setelah datangnya Islam derajat wanita ditinggikan dan dihormati harkat dan martabatnya,” ungkapnya.

Fadilla menjelaskan bahwa cara menjadi muslimah pembangun peradaban ialah dengan tetapkan tujuan, buat perencanaan, jangan menunda dan ikuti kata hati, tingkatkan kemampuan diri, dan mulailah dengan hati yang gembira. “Inilah cara menjadi menjadi muslimah dalam membangun peradaban dan pastikan kita sebagai muslimah yang akan membangun peradaban,” jelasnya.

Lanjutnya, dalam sejarah juga dicatat beberapa wanita yang mampu berperan sebagai seorang pemimpin pada masanya. “Seperti Rahma El-Yunusiyah, R.A Kartini, Rohana Kudus, Rasuna Said Hingga Indonesia juga pernah dipimpin oleh seorang wanita,” tambahnya.

Ia menyebutkan menjadi seorang muslimah merupakan suatu kebanggaan karena memiliki rahim kehidupan dan diharapkan agar mampu mencetak generasi rabbani. “Perkuat potensi diri, ikuti kata hati dan hiasi diri dengan akhlak sejati,” harapnya. (fga)

Wartawan: Dini Harianti

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

MTI Pasia Kenang 100 Hari Wafatnya Awis Karni Husin

Next Post

Tips Mengerjakan Skripsi di Masa Pandemi

Related Posts
Total
0
Share