Suarakampus.com- Mekanisme perkuliahan untuk seluruh Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang akan dilaksanakan secara hybrid pada semester mendatang. Menanggapi hal itu, Wakil Rektor I UIN IB, Yasrul Huda mengatakan UIN IB telah siap untuk melaksanakan perkuliahan secara online, mengingat kampus-kampus lain juga menerapkan hal yang sama.

“Sistem hybrid telah diterapkan oleh kebanyakan perguruan tinggi hebat, bahkan sebelum Covid-19 datang,” ujarnya.

Yasrul Huda juga menuturkan sistem hybrid merupakan langkah efisiensi untuk mengikuti perkembangan teknologi. Menurutnya, beberapa aspek telah dipertimbangkan dalam pengadaan kuliah secara hybrid.

“Kita harus beradaptasi dengan kecanggihan teknologi, kendala seperti dosen pergi dinas keluar atau aktivitas mahasiswa yang beragam adalah jawaban untuk kuliah online,” tambahnya.

Namun demikian, ia menyampaikan sistem perkuliahan hybrid juga memiliki kelemahan tersendiri yakni, kurangnya kemampuan dosen dan mahasiswa dalam memahami attitude seseorang. “Dibalik itu, dalam dunia kampus attitude juga sangat penting, kita tidak bisa melihat attitude seseorang jika sistemnya online,” ungkap WR I yang akrab disapa Udo itu.

Kemudian, Yasrul Huda menyampaikan zaman sekarang adalah digital age atau peralihan dari tradisional sitizen menuju global sitizen. Kata dia, kebijakan perkuliahan hybrid juga mengacu kepada jumlah kelas yang tidak sebanding dengan kuota mahasiswa di kampus UIN IB.

“Mahasiswa kita saat ini bertambah sekitar 5.700 orang, setidaknya kita butuh lebih kurang 1.000 lokal untuk menampung mahasiswa, maka kelas online adalah solusinya,” jelasnya kepada tim suarakampus.com.

Ia berharap agar generasi sekarang dapat memaksimalkan potensi teknologi dalam hal produktifitas dan kreatifitas perkembangan zaman. “Manfaatkanlah teknologi yang ada sebaik mungkin, saya yakin hasilnya akan fantastis,” tutupnya. (hry)

Wartawan: Rais Shiddiq dan Indah Yulfia