Suarakampus.com- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) merupakan komisi paling sibuk di Indonesia karena mengawasi program pertelevisian selama 24 jam sehari. Hal tersebut diungkapkan oleh Komisioner KPI Pusat Yuliandre Darwis dalam acara Diseminasi Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi di Hotel Pangeran, Padang (18/04).
Yuliandre mengatakan KPI mengawasi sebanyak 1106 siaran televisi di Indonesia dalam 24 jam. “Sebenarnya KPI bukanlah lembaga sensor, melainkan komisi yang bekerja setelah produksi,” katanya.
Lanjutnya, sangat disayangkan bahwa banyak masyarakat menganggap KPI hanya mengatur program konten acara di televisi. “Padahal KPI bekerja setelah produksi, jika program tersebut melakukan pelanggaran barulah KPI melakukan tindakan,” terangnya.
Kemudian, Pemimpin Redaksi padangkita.com Montosori mengungkapkan bahwa media merupakan cerminan kehidupan masyarakat. “Tapi tidak semua apa yang terjadi di masyarakat dapat tersampaikan oleh media,” ujarnya.
Lanjutnya, sebuah media khususnya stasiun televisi tidak boleh berhenti melakukan edukasi kepada masyarakat. “Edukasi tersebut dapat berupa literasi, ataupun sebagainya,” tuturnya.
Montosori menegaskan bahwa kita bisa menjadi edukasi bagi diri sendiri dan orang sekitar,” Sampai dengan detik ini, edukasi memang harus tetap dijalankan walau dalam keadaan apapun,” ungkapnya.
Di lain hal, Montosori berharap kedepannya tidak hanya televisi nasional yang berjaringan, tetapi juga televisi lokal. “Semoga setelah acara ini akan muncul perbaikan dari stasiun televisi nasional dan muncul pembaruan dari televisi lokal,” tutupnya. (gfr)
Wartawan: Rizki Ramadhan, Delvia Indah Ika Hariyani (Mg)
