Upaya Raichul Amar Wujudkan UIN IB sebagai Hutan Kota

Menanam pohon. Raichul Amar bersama Guru Besar FTK Syafruddin Nurdin dan Pensiunan Dosen UIN IB sekaligus eks atlet voli IAIN IB 1970-an, Bakri Dusar, menanam tiga bibit pohon di halaman samping Perpustakaan UIN IB, Kamis (09/12). Foto: Ikhbal/suarakampus.com.

Suarakampus.com-Tiga bibit pohon ditanam di pekarangan Perpustakaan Pusat UIN Imam Bonjol Padang, Kamis (09/12). Adalah Raichul Amar, pensiunan dosen UIN IB, yang menggagas penanaman pohon ini.

Raichul mengatakan, masing-masing bibit pohon didedikasikan untuk hari jadi LPM Suara Kampus ke-43 sekaligus peluncuran Majalah Edisi 8, peluncuran buku oleh pustakawan UIN IB Nasrul Makdis dan memperingati masa purnabakti guru besar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Syafruddin Nurdin.

Penanaman bibit pohon dilakukan oleh Syafruddin Nurdin; Smasher Tim Voli IAIN 1970-an Bakri Dusar; Pustakawan UIN IB Nasrul Makdis dan Pemred LPM Suara Kampus, Nandito Putra.

Tiga bibit pohon itu, kata Raichul, ia peroleh dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumbar. Pria 76 tahun ini kerap menanam pohon pada hari-hari penting. “Minggu lalu, juga sudah ditanam tiga pohon karena dikukuhkannya tiga guru besar di UIN IB,” kata penerima penghargaan Kalpataru dari Kementerian Kehutanan pada 2000 silam ini.

Mengapa menanam pohon? Menjawab hal ini, mengutip riset Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Raichul menyebut bahwa satu individu membutuhkan 25 pohon seumur hidup. “Kita berhutang 25 pohon. Ini yang mesti diangsur-angsur untuk membayarnya,” kata dia.

Berdasarkan riset itu, satu orang membutuhkan 0,5 kilogram oksigen per hari. Jika umur masyarakat rata-rata 60 tahun dan satu pohon mengeluarkan oksigen 1,2 kilogram per hari maka dibutuhkan 25 pohon untuk kebutuhan oksigen orang tersebut.

“Hitungannya 0,5 dikalikan 60 tahun kali 350 hari dibagi 1,2 dikalikan 365 jadi ketemukan 25 pohon. Jadi masyarakat wajib menanam minimal 25 pohon per orang,” kata Raichul kepada suarakampus.com, Kamis (09/12).

Raichul berharap agar civitas akademik peduli terhadap keberadaan pohon di lingkungan kampus. Menurutnya, kelestarian lingkungan akademik adalah cerminan intelektual yang mendiami kampus.

“Saya berharap kampus kita nanti seperti ITB, yang dipenuhi pohon dan setiap hari terdengar kicauan burung,” katanya.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan Raichul, saat ini di kampus II UIN IB baru terdapat 500 pohon. “Jumlah ini masih jauh dari kata layak. Saya ingin kampus kita ini menjadi hutan kota. Ini akan terus kita upayakan sebisa mungkin,” imbuh Raichul. (Red).

Wartawan: Muhammad Ikhbal

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Wujudkan Solidaritas PTKIN se-Sumbar, UKO UIN IB Adakan Trofeo

Next Post

Pustakawan UIN IB Nasrul Makdis Luncurkan Tiga Buku Sekaligus

Related Posts
Total
0
Share